radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Masyarakat Air Tenam telah mengikuti program baby tree, yaitu penanaman pohon Go Green yang berkolaborasi KKI Warsi dan Jejakin serta dukungan bibit dari BP DAS Ketahun Bengkulu.
Untuk mendukung program tersebut, masyarakat Air Tenam Kabupaten Bengkulu Selatan menerima dana sebesar Rp144 juta.
BACA JUGA:Tim Kemensos RI Bawa Balita Idap Pembengkakan Kepala Berobat
Dana ini disalurkan kepada 26 petani yang telah menanam dan memastikan tanamannya tumbuh dalam kurun satu tahun belakangan.
Koordinator Program KKI Warsi, Emmy Primadona mengatakan, dana yang disalurkan langsung ke rekening masing-masing petani ini, merupakan pembayaran tahap dua atas pertumbuhan pohon yang telah di tanam sejak tahun lalu.
"Pohon yang ditanam adalah jenis durian, petai dan pinang, total pohon sebanyak 9.829 pohon, pada areal 42,8 ha," kata Emmy, Jumat (29/3/2024).
BACA JUGA:Jelang Ops Ketupat, Polres Bengkulu Selatan Rakor Lintas Sektoral
Emmy mengatakan, pohon-pohon tersebut di tanam di areal perhutanan sosial yang dikelola masyarakat Air Tenam dengan skema Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Kemasyarakatan.
Dalam menanam pohon ini dibangun kesepakatan dengan masyarakat memelihara pohonnya dan memastikannya tumbuh, sebagai bentuk penghargaannya masyarakat diberikan reward sebesar Rp70.000 per batang pohon yang dibagi ke dalam 4 kali pembayaran.
Masing-masing sebesar Rp20 ribu per pohon setelah tanam, Rp 15 ribu per pohon tahun pertama, Rp15 Ribu per pohon pada tahun kedua dan Rp20 ribu per pohon pada tahun ke 3.
BACA JUGA:TNI Siap Bantu Perbaikan Jembatan Tanjung Aur II
Untuk tahap 2 ini yang artinya pohon telah memasuki umur 1 tahun, dan dilakukan monitoring pada areal yang dikelola masyarakat.
"Masyarakat yang terlibat program ini menunjukkan komitmen yang luar biasa, jika di awal kita memberikan toleransi, bahwa tanaman yang dipastikan tumbuh minimal 80 persen, setelah dilakukan monitoring, tanaman yang berhasil tumbuh sebesar 96 persen," kata Emmy.
Kata Emmy, banyak petani yang menyisip atau menyulam tanaman mereka dengan bibit yang masih tersedia.
Seperti pada saat perawatan ada tanaman yang terlihat kurang sehat atau pertumbuhannya belum maksimal, petani langsung menyisipnya dengan tanaman baru.