SUKARAJA - kemarau yang terjadi beberapa bulan terakhir juga berdampak pada produksi kelapa sawit. Akibat kemarau yang terjadi, petani kelapa sawit mengalami kerugian lantaran produksi menurun drastis atau sering disebut ngetrek oleh para petani.
Salah seorang petani sawit di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sukaraja, Subarno mengatakan, jika curah hujan serta pupuk cukup, hasil panen kelapa sawit setiap satu hektar bisa mencapai 1 ton bahkan lebih. Namun kemarau yang terjadi membuat hasil panen kelapa sawit hanya berkisar antara 400 kuintal hingga 500 kuintal saja.
"Memang saat ini sudah penghujan. Tapi kan proses pembuahan sawit terjadi saat kemarau. Nah, akibat kekurangan air, buah sawit juga berkurang. Serta buahnya tidak bagus. Biasanya satu hektar menghasilkan 1 ton, tapi saat ini hanya 500 kuintal maksimal. Disamping itu juga harus dilakukan cukup pemupukan," tegas Subarno kepada wartawan.
Lebih lanjut, Subarno berharap agar Pemkab Seluma melalui Dinas Pertanian bisa membantu menyalurkan pupuk subsidi untuk tanaman sawit. Sehingga masyarakat petani sawit bisa membeli dengan harga yang murah.
"Harapannya tentunya agar ada penyaluran pupuk subsidi. Bertepatan dengan musim penghujan, sehingga pada panen selanjutnya hasilnya akan kembali maksimal," pungkas Subarno. (rwf)