radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menata kawasan cagar budaya Masjid Jamik Bengkulu di Jalan Letjend Suprapto Kelurahan Tengah Padang Kota Bengkulu. Penataan berdasarkan usulan dari pengurus Masjid Jamik.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, mengatakan audiensi Pengurus Masjid Jamik dengan Gubernur Bengkulu membahas rencana penataan kawasan masjid yang diarsiteki Presiden RI pertama tersebut.
BACA JUGA:Gubernur Ingatkan PPDB Sistem Zonasi Sesuai KK
"Karena Masjid Jamik merupakan cagar budaya, kami akan berusaha dan ada usulan baru dari pengurus dan mereka mohon pandangan dengan Pak Gubernur, Masjid Jamik ini seperti apa," kata Tejo, Minggu (25/2/2024).
BACA JUGA:Rapat Pleno KPU Kabupaten Seluma Digelar Rabu, Saksi Harus Bawa Surat Mandat
Pada audiensi tersebut, sambung Tejo, Gubernur meminta Pengurus Masjid juga berkoordinasi dengan pihak Cagar Budaya. Nantinya Dinas PUPR Provinsi Bengkulu yang akan merencanakan rehab secara global.
BACA JUGA:Cegah Gejolak Pasca Pungut dan Hitung Suara, Polisi Kawal Ketat Bawaslu dan KPU
"Yang pasti, mana yang bisa ditata akan ditata. Termasuk mana yang tidak boleh diubah. Kami dari PUPR nanti akan merencanakan ulang seluruhnya," ungkap Tejo.
BACA JUGA:Pondok Tertimbun Longsor, Hotman Hilang
Tejo menjamin tidak akan ada perubahan global dari Cagar Budaya Masjid Jamik. Hanya untuk peningkatan pelayanan. Seperti pagar dan tempat wudhu yang akan ditata. Termasuk masalah kelistrikan.
BACA JUGA:Usai Gelaran Pemilu, Bawaslu Siap Hadapi Pilkada
"AC seperti apa? Yang pasti jangan merusak yang sudah ada, ditata lebih baik untuk memakmurkan masjid," sambung Tejo.
Untuk menindaklanjuti hal ini, tim Dinas PUPR Provinsi Bengkulu akan turun ke lapangan untuk melihat kondisi kawasan Masjid Jamik Bengkulu. Kemudian berkoordinasi dengan pengurus masjid sekaligus melihat apa saja yang mampu dilakukan penataan.
BACA JUGA:Maret Mutasi Pejabat Digelar, Bupati: Dua Kepala OPD Segera Diisi
"Kita lihat format awal, yang ditata tanpa menghilangkan unsur budaya dan cagar budayanya," tambah Tejo.