radarselatan.bacakoran.co, KEDURANG - Empat perempuang warga Kecamatan Kedurang Bengkulu Selatan dilaporkan terseret arus Sungai Kedurang, Rabu (21/2/2024).
Bahkan warga sempat melihat 2 tubuh yang terseret derasnya aliran Sungai Kedurang. Namun warga belum dapat melakukan evakuasi karena cuaca yang buruk dan mulai gelap.
BACA JUGA:TPS 1 Suka Menanti Berpeluang PSU
Empat perempuan yang terseret Sungai Kedurang yakni, Sunaida (50) yang juga isteri Kades Tanjung Negara, Mardini (46) warga Desa Keban Agung II, Musdiana (40) warga Desa Tanjung Negara serta Mak Fitri isteri dari Jamli (57), warga Durian Sebatang.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Ingatkan Penyelenggara Kedepankan Kejujuran
Kepala Pelaksana BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, S.Pi mengaku sudah menurunkan tim bersama Basarnas untuk melakukan upaya pencarian. Namun pencarian terkendala cuaca buruk, guyuran hujan masih terjadi dan mulai gelap.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 4 Perempuan Terseret Arus Sungai Air Kedurang, Tagana Turunkan Tim
Hen Yepi mengaku pencarian untuk sementara terpaksa dihentikan karena cuaca yang tidak memungkinkan. Tim Basarnas, Tagana, TNI dan Polri serta warga setempat mendirikan posko untuk memudahkan proses pencarian.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 4 Perempuan Terseret Arus Sungai Air Kedurang
“Kami sekarang berada di tepian Sungai Kedurang, tempat pertama korban dinyatakan hanyut. Untuk sementara ini, total empat warga yang hanyut dan salah satunya isteri Kades Tanjung Negara,” ujar Hen Yepi dikonfirmasi Rasel via telepon, kemarin (21/2/2024).
BACA JUGA:Honda CRV Hantam Carry Futura, Dua Korban Luka Luka
Dalam proses pencarian, Hen Yepi mengaku warga sempat melihat dua tubuh yang hanyut terbawa arus sungai. “Namun belum berhasil dievakuasi, kami juga belum dapat memastikan kondisi para korban,” ungkap Hen Yepi.
Data terhimpun, empat perempuan yang hanyut diketahui berniat menyeberangi Sungai Kedurang untuk pulang setelah memanen jagung milik Kades Tanjung Negara.
BACA JUGA:Pembangunan di Kabupaten Seluma Harus Lebih Terencana
Nahas ketika keempat korban berada di tengah badan sungai, debit air tetiba meninggi. Hal itu diduga lantaran kondisi hujan di bagian hulu sungai.