Anak-anak 2 Korban Hanyut Jadi Yatim Piatu, Ini Yang Dilakukan Gusnan Mulyadi
SERAHKAN: Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengunjungi rumah korban hanyut di Sungai Kedurang-WAWAN-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KEDURANG - Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi tidak tinggal diam pasca warga Kecamatan Kedurang menjadi korban hanyut terseret banjir bandang Sungai Kedurang beberapa waktu lalu.
Apalagi anak-anak dari 2 korban hanyut yang masih belum ditemukan, juga sudah memiliki ayah. Artinya mereka akan menjadi yatim piatu jika ibu mereka yang hanyut juga meninggal dunia. Bupati Gusnan Mulyadi pun langsung memberikan bantuan dan motivasi semangat kepada anak-anak yang ditinggalkan korban.
BACA JUGA:Bantu Tetangga Pesta Pernikahan, Anak Tertidur Nyaris Dilalap Api
"Kami berkunjung ke rumah saudara kami di Kedurang yang beberapa hari lalu mendapat musibah hanyut terbawa banjir. Ada 4 orang dan 1 sudah ditemukan sementara 3 lagi masih terus diupayakan proses pencarian. Sebagai bentuk perhatian, pemerintah daerah juga memberikan bantuan," ujar Gusnan saat berkunjung ke rumah duka korban Sungai Kedurang.
Gusnan juga menyampaikan harapan dan doa agar para korban yang masih dinyatakan hilang di Sungai Kedurang dapat segera ditemukan.
Bahkan 2 dari 3 korban yang masih dinyatakan hilang, Musdiana (42) warga Desa Tanjung Negara dan Marjanaini (42) warga Desa Keban Agung 2, meninggalkan anak yang masih sekolah dan bersatus yatim.
"Kita selalu berdoa agar para korban hanyut segera ditemukan sembari berharap keajaiban Tuhan. Adapun dalam kunjungan kami ini kiranya dapat meringankan sedikit beban duka yang sedang dirasakan sanak kami ini," sampai Gusnan.
Gusnan mengaku merasa berkecamuk di dada setelah melihat putra dan putri korban hanyut yang ditinggalkan sang ibu untuk mencari nafkah karena sang ayah sudah tiada.
BACA JUGA:Akhir Masa Jabatan Gusnan-Rifai, DPRD Tunggu Regulasi
Anak dari korban hanyut M. Absen Fauzan (17) dan Aisyah Rohana Putri (9) anak dari Musdiana (42) warga Desa Tanjung Negara. Lalu Syifa Nurhasanah (12) anak dari Marjanaini (42) warga Desa Keban Agung 2.
"Untuk anak-anak korban, tidak perlu risau untuk melanjutkan hidup, apalagi masalah sekolah. Kami pastikan, kami akan jamin dan kami siap menjadi orang tua asuh untuk kalian," janji Gusnan.
BACA JUGA:Pengelolaan Perhutanan Sosial, Walhi Libatkan 18.360 KK