radarselatan.bacakoran.co – Sebanyak 12 titik rawan bencana longsor di kawasan perbatasan Kota Manna-Sumatera Selatan (Sumsel) dipasang rambu-rambu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan, Rabu (7/2) siang.
Tim juga menemukan ada retakan tebing yang sewaktu waktu bias saja longsor. Pemasangan rambu bertujuan untuk memberi peringatan kepada para pengendara yang melintas sehingga tidak terjebak di material longsor maupun lubang jembatan yang menganga.
BACA JUGA:Curi Handphone, Pelajar Seluma Ditangkap, Satu Buron
Kalaksa BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, S.Pi mengatakan, kondisi badan jalan di wilayah perbatasan Manna-Sumsel masih sangat membahayakan.
BACA JUGA:Bandar Narkoba Asal Kedurang Diseret ke Pengadilan
“Rambu yang kami pasang sifatnya peringatan. Jadi pengendara sudah mengetahui kalau di 12 titik ini ada tumpukan material longsor maupun lubang. Khusus berkendara di malam hari, wilayah ini harus betul-betul diwaspadai,” ujarnya kepada Rasel.
BACA JUGA:Ketua MUI: Tersangka Cabul Anak Kandung Pantas Dihukum Berat
Lanjut Hen Yepi, pihaknya bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bengkulu Selatan maupun dari tim BWS Sumatera VII telah melakukan pembersihan material di beberapa titik. Hanya saja, karena keterbatasan alat dan personel, pekerjaan tidak bisa diselesaikan sekaligus.
BACA JUGA:Simpan Ganja, Petani dan Sopir Ditangkap
“Yang paling bahaya itu adanya lubang di dekat abutment jembatan Desa Air Tenam mengarah ke tanjung sakti. Lubang dengan diameter lebih dari dua meter bisa saja menjadi jebakan kendaraan kalau sopir tidak konsentrasi. Selain itu, ada juga retakan tanah di pinggir jalan dekat tugu perbatasan,” jelasnya.
BACA JUGA:Curi Motor Caleg, Dua Tersangka Diamankan, Sempat Diamuk Massa
Hen Yepi menyebut pihaknya juga telah berkoordinasi dengan tim BPBD Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam. Sehingga ketika ada bencana dadakan, tiga instansi tersebut bisa langsung terjun ke lokasi dengan peralatan yang cukup.
BACA JUGA:Marak Pencurian Sawit, Gusnan Siapkan Aplikasi Berbasis Maps
“Karena ini wilayah perbatasan, tentu kami terus berkoordinasi dengan BPBD tetangga. Mudah-mudahan proses penanggulangan dan evakuasi semakin cepat,” pungkasnya. (rzn)