radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan memberhentikan sementara kepala sekolah, operator dan panitia Seleksi Penerimaan Siswa Baru (SPMB) SMAN 5 Kota Bengkulu.
Pemberhentian sementara menyusul polemik SPMB yang menyebabkan puluhan siswa harus diberhentikan meski sempat diterima dan menjalani proses pendidikan.
BACA JUGA:Eks Bendahara Puskesmas Palak Bengkerung Akan Sampaikan Pembelaan di Hadapan Hakim
Pemberhentian terhadap Kepala SMAN 5 Kota Bengkulu ini dilakukan selama proses pemeriksaan khusus yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Provinsi Bengkulu.
"Kami menunggu hasil audit Inspektorat dalam satu minggu ini. Semua informasi, sekecil apa pun, harus dibuka agar keadilan bisa ditegakkan," kata Helmi seusai menggelar audiensi bersama orang tua dan wali murid siswa-siswi SMAN 5 Kota Bengkulu di ruang rapat lantai III kantor Gubernur Bengkulu, Selasa (23/9/2025).
BACA JUGA:464 PPPK Lingkungan Pemkab Kaur Resmi Dilantik
Helmi menegaskan bahwa hak pendidikan anak harus menjadi prioritas utama. Untuk sementara waktu, anak-anak tersebut ditempatkan di sekolah terdekat agar tetap belajar.
Setelah proses selesai, mereka bisa kembali dipindahkan ke SMAN 5 Kota Bengkulu.
"Anak-anak tidak boleh dikorbankan. Mereka harus tetap sekolah," tegas Gubernur.
BACA JUGA:Mencuat Dugaan Nepotisme Penerimaan Guru Honorer Di Seluma
Helmi menjelaskan bahwa aparat penegak hukum tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan kecurangan dalam penerimaan siswa baru di SMAN 5 Kota Bengkulu. Ia menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam proses tersebut.
BACA JUGA:DPRD dan Pemkab Seluma Sepakati Utang Tahun 2024 Dibayar Dengan Piutang
"Kita selidiki ulang dan verifikasi kembali semua data. Jika terbukti ada kesenjangan atau kecurangan, tentu akan ada tindakan tegas," ujar Helmi.
Sementara itu, Inspektur Provinsi Bengkulu, Heru Susanto mengatakan, pihaknya ditugaskan melakukam pemeriksaan khusus terkait polemik SPMB di SMA N 5 Kota Bengkulu.
"Kami akan melakukan investigasi kepada para pihak yang memiliki dokumen dan informasi, silahkan yang punya itu sampaikan kepada kami," kata Heri.