Untuk kesehatan hewan, mereka bermitra dengan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Tak hanya itu, Dzaki Farm juga menjadi pelopor penerapan Program Paten Terpadu, yakni sistem pengandangan intensif yang berorientasi pada peningkatan ekonomi daerah.
BACA JUGA:Warga Padang Kuas Pertanyakan Kesimpulan Ahli Terkait Dampak SUTT
“Saya percaya, kalau dikelola dengan sabar dan sungguh-sungguh, peternakan bisa menjadi kekuatan ekonomi yang menopang banyak keluarga di Bengkulu Selatan. Setiap tetes keringat yang saya keluarkan di kandang ini, saya anggap sebagai investasi masa depan untuk anak-anak dan masyarakat sekitar,” tegasnya.
Lebih jauh, Sujiantri berharap Dzaki Farm dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda. Bahwa beternak adalah pekerjaan yang memikili potensi untuk meningkatkan ekonomi.
“Saya ingin anak-anak muda melihat, bahwa bertani dan beternak bukan pekerjaan rendahan. Justru dari sini lahir kemandirian dan kebanggaan.
Dzaki Farm hanyalah langkah kecil, harapan saya peternakan di Bengkulu Selatan bisa tumbuh lebih besar dan menjadi sumber kesejahteraan bersama,” tutupnya penuh optimisme.
BACA JUGA:Berkas Lengkap, Eks Kades Jeranglah Tinggi Segera Disidang
Dzaki Farm kini bukan sekadar peternakan, melainkan simbol harapan dan inspirasi. Dari Desa Gunung Kayo, semangat membangun masa depan lahir, menjadikan Bengkulu Selatan kian dikenal di kancah nasional. (rzn)