radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dinas PUPR Bengkulu Selatan mencatat setidaknya mencapai 90 persen lebih fasilitas air gravitasi dan sumur bor di desa 11 Kecamatan Bengkulu Selatan telah rusak.
Adapun kerusakan bangunan dari anggaran negara tersebut bermacam-macam, mulai dari pipa pecah, saluran buang mampet hingga mesin rusak. Kerusakan mayoritas karena minimnya perawatan pada fasilitas sumber air tersebut.
BACA JUGA:Kapolres Bengkulu Selatan Ajak Teladani Semangat Juang Pahlawan
“Setiap kecamatan itu ada fasilitas sumur bor bantuan pemerintah dan ada juga air gravitasi. Tapi saying sekali, bangunan ini banyak rusak bahkan persentasenya sudah mencapai 90 persen lebih.
Ini perlu perhatian menyeluruh, karena memang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Bengkulu Selatan, Rendra WS, SP.
Lanjut Rendra, kerusakan fasilitas diawali karena masyarakat tidak melakukan pemeliharaan jaringan air.
BACA JUGA:PDI Perjuangan Gelar Harlah Bung Karno di Kabupaten Kaur
Lama kelamaan kerusakan bertambah parah hingga merusak seluruh komponen jaringan. Akibatnya, masyarakat kembali kesulitan mendapatkan suplai air bersih.
“Sebetulnya sumur bor dan air gravitasi untuk membantu masyarakat dalam penyediaan air bersih. Masyarakat juga tidak dikenakan biaya memanfaatkan fasilitas itu, tapi karena lalai, akhirnya tidak bisa lagi dimanfaatkan,” imbuh Rendra.
BACA JUGA:Anggota DPR RI Sebut Kondisi Pulau Enggano Sudah Berstatus Darurat
Hingga sekarang, pihaknya masih terus melakukan pemantauan serta pendataan jaringan air sumur bor maupun air gravitasi yang rusak di seluruh wilayah Bengkulu Selatan.
Nantinya hal itu akan dilaporkan ke pusat dan diusulkan kembali untuk diperbaiki atau dibangun ulang.
BACA JUGA:Pendaftaran Replanting Sawit 2026 Sudah Dibuka, Hanya 5 Kecamatan yang Boleh Menerima
“Karena memang penilaian sanitasi dan sumber air bersih menjadi hal yang paling diperhatikan pemerintah pusat. Makanya kami imbau masyarakat yang fasilitas sumur bor atau air gravitasinya masih bagus agar dirawat, karena tidak sedikit anggaran yang dibutuhkan jika mau dibangun ulang,” pungkasnya. (rzn)