Bahkan sempat menumpang di balai desa, berpindah ke Posyandu, lalu diletakkan di berbagai sudut ruang seadanya.
Dengan segala upaya, hingga di tahun 2017, akhirnya desa membangunkan gedung pertama. Bukan hanya bangunan, tetapi juga awal mula perjalanan menuju pengakuan.
Perpustakaan Lestari yang dirintis sejak 2011, pernah mengukir prestasi pertama yang mengharumkan nama Kabupaten Seluma di kancah nasional.
BACA JUGA:FINAL! Rifai dan Yevri Dilantik Hari Rabu, Ini Lokasinya
Dimana pada tahun 2018 yakni mendapatkan juara dua tingkat kabupaten. Kemudian pada tahun 2019, juara pertama se-Provinsi Bengkulu.
Pada akhir 2019 Perpustakaan Lestari dinobatkan sebagai juara nasional kategori perpustakaan desa klaster B.
Namun perpustakaan ini mulai redup sejak diabaikan oleh Pemkab Seluma. Kini mereka hanya mengandalkan dana desa.
BACA JUGA:Distan Seluma Pastikan Program Cetak Sawah Dimulai Juli
Dengan terbatasnya saran prasarana yang seharusnya dapat dukungan dari pemerintah daerah sebenarnya masih kurang
“Pada tahun 2019 Perpustakaan Lestari pernah mengharumkan Kabupaten Seluma dengan di nobatkan juara nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Sekdes Bukit Peninjauan II mengatakan, pihak desa terus memberi dukungan terhadap Perpustakaan Lestari dengan menganggarkannya dari dana desa.
BACA JUGA:Pemkab Seluma Terbitkan Surat Edaran Waspadai Penyebaran Virus Covid-19
Hal ini supaya perpus tersebut tetap bertahan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Selama ini perpustakaan lestari hanya mengandalkan dana desa saja supaya terus bertahan. Saya harap Pemerintah Daerah khususnya bisa melihat dan mendukung memberikan sarana dan prasarana perpustakaan untuk mempertahankan Perpustakaan ini bergerak terus menjadi gudang ilmu,” pungkasnya. (rwf)