KOTA MANNA – Setelah dilanda musim kemarau panjang beberapa waktu lalu, berkah mulai menghampiri para petani. Salah satunya adalah turunnya harga pupuk non subsidi. Tak tanggung-tanggung, penurunan harga pupuk ini ada yang mencapai 60 persen dari harga sebelumnya.
Diantaranya harga jual pupuk NPK Mutiara, sebelumnya per kemasan 50 kilogram dijual Rp1 juta, saat ini turun di angka Rp700 ribu. Kemudian pupuk NPK Pusri, dari sebelumnya Rp780 per kemasan 50 kilogram, saat ini turun menjadi Rp400 ribu. Kemudian harga pupuk urea putih, sebelumnya diangka Rp780 per kemasan 50 kilogram, saat ini tingal Rp340 per kemasannya.
“Kembali terjadi penurunan harga pupuk non subsidi, bahkan hampir mendekati harga pupuk subsidi. Penurunan harga ini karena stok di gudang membludak karena serapan petani menurun,” ujar Ahmadi (28) Pemilik Toko Pupuk Kecamatan Pasar Manna kepada Rasel, Kamis (11/1) siang.
Lanjut Ahmadi, selain pupuk padat, pupuk cair juga ikutan turun. Per kemasan 2 kilogram pupuk cair ada yang dijual Rp40 ribu. Padahal sebelumnya harga per kemasan diatas Rp90 ribu. Begitupun untuk phospat, juga terjadi penurunan drastis hingga 30 persen dari harga normal. “Ini kesempatan bagi petani untuk membeli pupuk, selain harganya yang murah, barangnya juga mudah didapatkan,” kata Ahmadi.
Senada disampaikan Lepi Saputra (38) pemilik toko pupuk lainnya, penurunan harga pupuk dikarenakan banyak lahan strategis yang tidak bisa dimanfaatkan petani karena kekeringan. Tak hanya itu, penurunan harga pupuk non subsidi lantaran banyaknya stok pupuk subsidi yang digelontorkan pemerintah pada akhir tahun 2023 lalu.
“Tapi tetap ada kendala di kami, meski harganya turun, penjualan kami tetap minim. Bahkan, persentase penjualan turun lebih dari 50 persen dibandingkan awal tahun 2023 lalu,” ucapnya.
Bahkan, akibat pengaruh penurunan harga jual pupuk non subsidi. Harga jual insektisida dan herbisida ikutan turun. Sebagai contoh, herbisida jenis gramaxone yang sebelumnya dijual Rp90 ribu per kemasan 1 liter, saat inihanya Rp70 ribu saja. Begitupun dengan jenis fungisida, juga bertengger di harga Rp50 ribu per kemasan.
“Karena harga ini sifatnya nasional, jadi mau tidak mau kami mengikuti. Meski fluktuasi harga kadang tidak stabil,” demikian Lepi. (rzn)