RadarSelatan.bacakoran.co - Stok beras pemerintah Indonesia pada penghujung bulan April 2024 mendekati 4 juta ton.
Stok ini menjadi yang tertinggi sejak 20 tahun terakhir.
Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) memaparkan sederet hal yang sudah dilakukan Presiden Prabowo Subianto untuk menggenjot target swasembada pangan. Yang pertama adalah optimalisasi lahan pertanian.
BACA JUGA:Cara Memasak Beras Merah agar Tidak Kering dan Tetap Pulen
"Presiden Prabowo mengubah cara-cara optimalisasi lahan pertanian untuk hasil yang maksimal. Tahap awal melalui intensifikasi lahan," beber Jubir PCO Prita Laura dalam keterangannya di akun Instagram @pco.ri.
Prita memaparkan Prabowo juga memotong mata rantai sistem yang memiskinkan petani. Hal ini membuat para petani makin produktif untuk memproduksi pangan.
BACA JUGA:Sempat Dikeluhkan Masyarakat, Kini Harga Beras di Bengkulu Selatan Turun Drastis
"Presiden Prabowo memotong mata rantai sistem yang memiskinkan petani, sehingga petani jadi lebih sejahtera dan semangat bertani," sebut Prita.
Dari data yang disampaikan PCO, saat ini stok beras pemerintah mencapai 3.364.800 ton dengan serapan harian mencapai 49 ribu ton beras. Ini merupakan serapan dan stok paling tinggi selama 20 tahun.
BACA JUGA:Meski Berasal dari Jagung, Tepung Jagung dan Maizena Ternyata Berbeda, Ini Cara Pembuatan dan Kandungannya
Masih dari data yang sama, disebutkan per 1 Mei 2025 mendatang stok beras akan mencapai 3,5-3,7 juta ton. Hingga akhirnya di akhir Mei 2025, stok beras bisa menyentuh 4 juta ton.
Data ini menunjukkan bahwa stok ketahanan pangan nasional terus membaik, juga menggambarkan kalau lahan pertanian di Indonesia kembali produktif. (**)