radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) Bengkulu mengeluhkan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang berdampak pada distribusi BBM di wilayah Bengkulu.
Akibatnya para pengusaha tidak mendapatkan pasokan selama lima hingga tujuh hari dan menyebabkan kerugian miliaran.
BACA JUGA:Amankan PSU Bengkulu Selatan, Polda Bengkulu Kerahkan 1.300 Personel
Ketua Umum HPMPI Bengkulu, Steven mengatakan, dampak terhambatnya pasokan BBM akibat pengdangkalan alur pelabuhan Pulau Baai, pengusaha Pertashop mengalami kerugian sekitar Rp1,8 miliar selama periode 7 hari.
"Untuk kelas UMKM seperti kami ini begitu besar. Kami berharap ada solusi konkrit yang bisa diberikan dari Pemerintah Provinsi," kata Steven, setelah menemui Gubernur Bengkulu di ruang kerjanya, Selasa (15/4).
BACA JUGA:Jelang HUT Ke-22, Pemkab Seluma Berbagi Saran Bersama Unsur Forkompinda dan Tokoh Masyarakat
Steven mengatakan, saat ini diketahui terdapat kapal pengangkut BBM berada di luar alur dan siharapkan bisa melakukan bongkar muat dalam beberapa hari kedepan.
"Jika BBM bisa masuk, maka stok aman untuk 5 - 8 hari kedepan," ujar Steven.
BACA JUGA:Pengusaha Kembali Diingatkan Sampaikan LKPM
Dikatakan Stevem, masyarakat di sekitar wilayah layanan pertashop mengalami keresahan dan terjadi pembelian berlebih (panic buying) akibat stok di pertashop langsung habis dalam waktu singkat.
"Masyarakat takut tidak kebagian BBM, bahkan satu motor membawa jerigen pembelian. Karena BBM jadi kebutuhan utama," ujar Steven.
BACA JUGA:Tuntaskan Realisasi Pembangunan, Persiapkan Pengajuan Pencairan DD Tahap II
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, pihaknya juga sudah bertemu dengan pihak Pertamina untuk memberikan jaminan pendistribusian BBM di Bengkulu lancar.
Namun saat ini penyaluran BBM hanya bisa dilakukan melalui jalur darat, sehingga pendistribusian lebih diutamakan ke SPBU.
BACA JUGA:Tekan Stunting, Lakukan Entry Metting Pelaksanaan AKS