Harga TBS Babak Belur, Pengepul Ingatkan Petani Panen Buah Matang

Jumat 11 Apr 2025 - 18:20 WIB
Reporter : Rezan
Editor : Sahri

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Harga jual tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Bengkulu Selaran tiga hari terakhir babak belur. Harga turun drastis dibandingkan sepekan lalu.

Per hari Jumat (11/4/2025) pagi, pabrik menerima TBS dari pengepul seharga Rp2380 per kilogramnya.

BACA JUGA:Polisi Jaga Ketat Debat Paslon PSU Pilkada Bengkulu Selatan

Sementara pengepul beli TBS petani sudah pasti di bawah harga itu, bahkan ada yang membeli Rp2 ribu per kilonya.

Adapun penurunan harga beli TBS di pabrik karena dipengaruhi harga jual CPO yang menurun di pasaran.

Selain itu terjadi penurunan harga karena stok CPO meningkat drastis di Provinsi Bengkulu akibat pendangkalan alur dermaga Pulau Baai Bengkulu sehingga CPO harus dibawa ke Provinsi Lampung melalui Pelabuhan Bakaheuni.

“Sekarang harga terus turun, dari tiga hari lalu masih bertengger di Rp2540, lalu turun langsung ke Rp2380 per kilonya. Tentu kami (pengepul, red) kalang kabut dengan kondisi ini.

Harga kami terlanjur sudah beli TBS dengan harga mahal,” ujar Bony, pemilik RAM Biyu Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya kepada Rasel, Jumat (11/4/2025) pagi.

Lanjut Bony, selain terjadi penurunan harga drastic. Pihak pabrik juga memperketat pembelian TBS yang dikirim pengepul.

TBS yang diterima harus betul-betul matang dan setidaknya sudah berondolan minimal 5 butir dalam satu tandannya. Jika diluar ketentuan itu, maka siap-siap TBS yang dikirim akan dikembalikan lagi, alias kena sortir.

“Potongan juga tinggi sekarang, ada potongan air, potongan sampah dan sebagainya. Maka itu, kami minta para petani agar lebih selektif dalam memanen TBS, panen saja buah yang matang,” beber Bony.

BACA JUGA:Malam Ini Debat Terbuka Paslon, Hanya 98 Kursi Disiapkan

Disisi lain, di tengah penurunan harga yang sangat drastic saat ini. Pihak pabrik justru kebanjiran TBS dari pengepul maupun petani langsung. Salah satunya di PT SBS Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya.

Dari sebelumnya di pabrik ini rerata harian hanya sekitar 40 truk kendaraan yang mengantar TBS, saat malah membludak hingga lima kali lipat. 

Akibatnya, antre kendaraan pengantar TBS menjadi panjang dan para pengepul juga mengeluhkan hal itu karena perputaran jual beli TBS menjadi lamban.

Kategori :