Google Hapus Lebih dari 10 Ribu Akun Palsu di Google Maps

Kamis 27 Mar 2025 - 16:39 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Admin

Radarselatan.bacakoran.co - Google baru-baru ini menghapus lebih dari 10 ribu akun di Google Maps yang terdiri dari bisnis palsu dan akun yang diretas.

Langkah ini dilakukan setelah sebuah bisnis di Texas melaporkan adanya akun yang menyamar sebagai mereka di layanan peta tersebut.

BACA JUGA:Google Meet Semakin Pintar dengan AI Gemini, Rapat Jadi Lebih Produktif

Menanggapi laporan tersebut, Google segera melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi iklan palsu serupa.

“Begitu kami menerima laporan terkait penipuan ini, kami langsung mengambil langkah ekstrem untuk mengidentifikasi iklan palsu lainnya,” ujar Halimah DeLaine Prado, penasihat umum Google, seperti dikutip dari CBS News, Selasa 25 Maret 2025.

BACA JUGA:Marak Pencurian Sawit, Gusnan Siapkan Aplikasi Berbasis Maps

Google mengungkapkan sebagian besar kasus penipuan ini terjadi dalam kategori layanan ‘vertikal paksa’, yaitu layanan yang sering dibutuhkan dalam situasi darurat, seperti jasa tukang kunci atau perusahaan derek.

Lebih parahnya, para penipu memanfaatkan agen dan media sosial untuk memperluas jangkauan bisnis palsu mereka.

Mereka menggunakan berbagai taktik, termasuk membuat daftar palsu di Google Maps untuk menyesatkan pengguna yang mencari layanan di lokasi tertentu.

BACA JUGA:Siap-Siap! Apple Umumkan iPhone 16 Resmi Tersedia Di Indonesia 11 April!

Ketika pengguna mencoba menghubungi perusahaan yang mereka anggap resmi, panggilan justru dialihkan ke pihak penipu. Akibatnya, pengguna dikenakan biaya yang jauh lebih mahal dari harga sebenarnya.

Agar terhindar dari penipuan semacam ini, DeLaine Prado menyarankan pengguna untuk selalu memeriksa keaslian informasi di Google Maps, terutama jika menemukan sesuatu yang mencurigakan.

Pengguna juga disarankan untuk mengecek URL dan nomor telepon yang tercantum guna memastikan bahwa informasi tersebut benar-benar berasal dari perusahaan resmi.

BACA JUGA:Apple Siapkan iPhone 17 Ultra sebagai Penerus Pro Max

Jika ada pihak yang meminta informasi pribadi atau menawarkan metode pembayaran yang tidak biasa, hal ini patut dicurigai sebagai indikasi penipuan. (**)

Kategori :