RadarSelatan.bacakoran.co - Varietas padi Inpari 32 sempat menjadi favorit bagi para petani. Sifat padi yang unggul menjadikan para petani di Indonesia jatuh cinta.
Inpari 32 dikenal memiliki keunggulan dari segi produksi maupun bobot gabah yang dihasilkan.
Namun belakangan ini muncul beberapa varietas benih padi baru yang lebih unggul dari varietas inpari 32.
BACA JUGA:Benih Padi Genjah yang Ditunggu Akhirnya Hadir, Solusi Tepat Bagi Petani yang Ingin Panen Lebih Awal
Ini daftarnya:
1. GHG02
Padi ini merupakan keturunan kedua dari padi Hercules. Padi ini berasal dari Aceh dan memiliki malai panjang serta produksi yang bisa mencapai 12 ton per hektar.
Padi ini juga lebih genjah, bisa dipanen dalam 80 hingga 85 hari setelah tanam, dengan jumlah anakan produktif 30 hingga 40 per rumpun. Selain itu, daun bendera yang tegak membuatnya aman dari serangan hama burung pipit.
Jumlah bulirnya pun banyak, mencapai 350 bulir per malai, dengan rendemen 80 hingga 85%. Padi ini wajib dicoba para petani di daerahnya.
BACA JUGA:Benih Padi Berkualitas Tinggi, Umur Genjah, Hasil Melimpah, Ini Varietasnya
2. Cikawasen
Padi ini memiliki malai sangat panjang, bisa mencapai 40 cm, dengan bulir yang besar dan panjang.
Bobot padi ini bisa mengalahakan Inpari 32. Padi ini juga mudah beradaptasi di berbagai kondisi, baik di lahan rawa maupun lahan kering.
3. Sedayu
Padi ini memiliki potensi hasil hingga 12 ton per hektar, dengan umur tanam 90 hingga 95 hari setelah tanam.
Padi ini memiliki anakan produktif 25 hingga 35 batang per rumpun, dengan tinggi tanaman sekitar 90 cm.
Malai padi ini bisa mencapai panjang 35 cm, dengan jumlah bulir per malai 250 hingga 300.
Gabahnya besar, panjang, dan berwarna kuning cerah, dengan bobot per 1000 bulir mencapai 30 gram.
BACA JUGA:Benih Padi Pendatang Baru Pilihan Para Petani Senior, Benih Yang Direkomendasikan Tahun 2025
4. Sidenox Super
Varietas ini menjadi pilihan menarik, karena memiliki produksi tinggi dan malai panjang.
Padi ini cocok ditanam di dataran rendah maupun tinggi (hingga 600 mdpl), dengan ketahanan roboh yang baik dan ketahanan terhadap hama serta penyakit yang lumayan kuat.
5. Naos Mawar
Padi Naos Mawar merupakan padi lokal dengan bobot yang bisa mengalahkan Inpari 32. Padi ini memiliki potensi hasil 11 ton per hektar, dengan rata-rata 8 hingga 9 ton per hektar di lapangan.
Bobot per 1000 bulirnya mencapai 34 gram, lebih berat daripada Inpari 32.
BACA JUGA:5 Benih Padi Genjah Terbaik Cocok Ditanam di Segala Jenis Lahan, Sesuai Dukung Asacita Presiden Prabowo
6. Herang 02
Padi ini umurnya 95 hingga 100 hari setelah tanam, memiliki anakan produktif 30 hingga 40 batang per rumpun, dengan tinggi tanaman sekitar 100 cm.
Malainya bisa mencapai 400 bulir per malai. Gabahnya besar dan panjang, serta memiliki potensi hasil hingga 12 ton per hektar.
Bobot per 1000 bulirnya mencapai 33 gram.
8. Cibatu 06
Ini juga varietas lokal namun memiliki potensi hasil 9 hingga 12 ton per hektar. Padi ini memiliki tinggi tanaman sekitar 120 cm dengan daun bendera tegak dan gabah berwarna kuning bersih.
Ketahanan terhadap hama dan kerontokan cukup baik, dengan jumlah bulir per malai 200 hingga 300. (**)