radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Wakil Gubernur Bengkulu, Mian menyoroti masih banyaknya ruas jalan dan jembatan yang rusak, yang mencapai lebih dari 40 persen.
Kerusakan infrastruktur ini berdampak pada mobilitas masyarakat dan juga pertumbuhan ekonomi daerah.
BACA JUGA:Sidang Tuntutan Murman Effendi Cs Ditunda, Dilanjutkan Pekan Depan
"Kondisi jalan dan jembatan yang rusak adalah persoalan nyata yang dirasakan masyarakat setiap hari. Ini menjadi perhatian serius kami, baik Gubernur maupun Wakil Gubernur," kata Mian, Rabu (26/2).
BACA JUGA:Hari Ini Musrenbang Digelar, Fokus Bahas Pembangunan Infrastruktur Daerah
Mian mengatakan, meski harus berhadapan dengan efisiensi anggaran pada 2025, pemerintah Provinsi Bengkulu tetap berkomitmen untuk melanjutkan perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan serta jembatan. Meskipun ada pengetatan anggaran, sektor infrastruktur tetap menjadi prioritas utama.
BACA JUGA:Disebut Akan Gantikan Gusnan Mulyadi Sebagai Cabup, Begini Tanggapan Pak Bowo
"Kami ingin memastikan bahwa pembangunan terus berjalan, meski harus menyesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah," ujar Mian.
Mian menyebut, sinergi antara Pemprov Bengkulu dan BPJN sangat diperlukan untuk mengakselerasi perbaikan infrastruktur.
BACA JUGA:Sambut Bulan Ramadan Ratusan Pelajar di Kaur Gelar Pawai Taaruf
Salah satu langkah strategis yang tengah didorong adalah mengupayakan agar Instruksi Presiden (Inpres) tentang Jalan tetap menempatkan Bengkulu sebagai prioritas.
BACA JUGA:Soal PSU, KPU Provinsi Bengkulu Menunggu Petunjuk Teknis dari KPU Pusat
"Kami berharap program Inpres Jalan tetap mengakomodasi kebutuhan Bengkulu. Kami tidak ingin masyarakat terus mengeluhkan jalan rusak, sementara kita memiliki peluang untuk memperbaikinya dengan dukungan pemerintah pusat," ujar Mian. (cia)