radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Serangan penyakit Septicaemia Epizootica (SE) terhadap ternak sapi dan kerbau di wilayah Kabupaten Kaur makin masif.
Hingga saat ini, tercatat sudah 335 ekor sapi dan kerbau milik warga Kaur mati akibat terkena penyakit SE. Dampaknya para pemilik ternak merugi hingga ratusan juta rupiah.
BACA JUGA:PSU, KPU Bengkulu Selatan Bakal Panggil Badan Adhoc, Bawaslu?
"Data dari bulan Januari hingga akhir Februari 2025 ini sudah 335 ternak sapi dan kerbau milik warga yang mati akibat diserang penyakit SE ini," kata Kepala Dinas Pertanian Kaur Kastilon Sirad, S Sos melalui Kabid Peternakan drh. Rahmad Fajar, Selasa (25/2/2025).
Kasus SE ini ditemukan di beberapa kecamatan Kabupaten Kaur, seperti Kecamatan Kelam Tengah, Kecamatan Padang Guci Hilir, Kinal, Semidang Gumay, Kaur Selatan, Semidang Gumay, Kaur Tengah, dan Kecamatan Maje.
Penyebab munculnya penyakit SE ini cukup beragam, mulai dari kebiasaan buruk pemilik hewan ternak hingga kurangnya kesadaran untuk memeriksakan kesehatan ternak kepada petugas peternakan atau kesehatan hewan.
BACA JUGA:Ini Sosok yang Masuk Radar Nasdem dan Golkar Gantikan Gusnan Mulyadi
"Penyakit SE ini menyebar lebih cepat dibanding penyakit mulut dan kuku (PMK). Untuk ternak yang terkena SE ini mengalami sesak napas kemudian mati. Daging hewan terkena penyakit ini aman dikonsumsi dan penyakit itu hanya menular sesama hewan," terang drh. Rahmad Fajar.
Untuk pencegahan agar SE tidak meluas, pihak Dinas Pertanian Kaur selalu mengimbau peternak selalu menjaga kesehatan ternaknya.
Petugas kesehatan hewan juga gencarkan menggelar vaksin SE ke ternak warga. Saat ini sudah ribuan ternak warga di Kaur sudah disuntik vaksin SE.
Dinas Pertanian Kaur juga mengimbau peternak sapi dan kerbau di Kabupaten Kaur jika ada ternak mengalami gejala gejala seperti terserang SE secepatnya melapor ke Dinas Pertanian Kaur.
BACA JUGA:Gubernur Larang Study Tour dan Wisuda Seluruh Jenjang Pendidikan
"Sekarang wabah penyakit SE di Kabupaten Kaur ini terus meluas, kami minta kepada peternak agar selalu mengontrol kondisi ternaknya. Kalau penyakit mulut dan kaku daerah kaur ini masih aman," tutup Rahmad. (jul)