Ternak Banyak Terserang Penyakit, Penjual Daging Dadakan Bermunculan

Minggu 23 Feb 2025 - 16:23 WIB
Reporter : Rezan Okto Wesa
Editor : sahri senadi

RadarSelatan.bacakoran.co - Belakangan harga jual daging turun drastis di Bengkulu Selatan. Bahkan harga jual daging sangat merosot dibandingkan biasanya.

Hal tersebut lantaran banyak hewan ternak yang terserang penyakit. Itu membuat peternak memilih memotong dan menjual daging ternak mereka secara langsung.

Jika kondisi normal harga daging kerbau Rp180 ribu per kilogram dan sapi Rp145 ribu per kilogram. Saat ini harga kedua daging tersebut tidak lebih dari Rp100 ribu bahkan ada yang lebih murah lagi.

BACA JUGA:Cara Praktis Membuat Pupuk Cair Dari Urine Sapi dan Kerbau, Dijamin Tanaman Subur

Menariknya lagi, para pedagang daging tak hanya fokus jualan di pasar. Melainkan banyak pedagang daging baru yang bermunculan di jejaring media social facebook dengan menawarkan daging murah dan diantar langsung ke rumah atau sistem COD.

Atas penurunan harga daging, tak sedikit pula masyarakat mengaitkannya dengan kejadian penyakit mematikan pada hewan ternak.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Selatan Sakimin, S.Pt meminta masyarakat agar berhati-hati.

BACA JUGA:10 Daerah Penghasil Sapi Terbesar Di Indonesia, Manakah Daerah Paling Tinggi Produksi Sapinya

Dia menyarankan masyarakat agar jangan langsung tergiur dengan harga daging murah. Masyarakat harus cerdas mengetahui asal-usul daging tersebut supaya aman dan sehat dikonsumsi.

“Tidak ada yang melarang masyarakat mau jual daging ternak. Tapi saran kami kualitas daging harus tetap diperhatikan. Jangan asal jual daging, karena itu menyangkut umat banyak,” jelasnya,Jumat (21/2/2025).

Masih kata Sakimin, sekalipun ternak terserang virus, atau katanlah penyaikit SE. Maka dia menyebutkan tidak ada masalah jika masyarakat ingin membeli daging ternak tersebut.

BACA JUGA:15 Ekor Sapi di Seluma Terserang Penyakit Jembrana

Sebab daging hewan ternak yang terpapar SE tetap aman dikonsumsi selagi masih melewati proses penyembelihan yang normal.

Hanya saja, Sakimin menyarankan warga agar tidak mengonsumsi bagian jeroan ternak yang terpapar SE.

“Tidak bisa dipungkiri juga bahwa banyak peternak yang memotong ternak mereka setelah terindikasi penyakit SE. Apakah itu boleh dijual dagingnya ? tentu boleh dan aman dikonsumsi. Tapi tetap harus lihat kebersihan, jangan sampai menyembelih hewan yang sudah mati,” katanya.

Kategori :