Bawang Merah Potensial Dikembangkan di Bengkulu, Hanya Saja Bibit Jadi Kendala

Senin 10 Feb 2025 - 15:51 WIB
Reporter : Lisa Rosari
Editor : Suswadi Ali K

RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Bawang merah berpotensi dikembangkan di Provinsi Bengkulu. Namun pengembangannya menemui banyak kendala, salah satu penyediaan bibit.
Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Erry Siagian, MSi mengatakan, secara spesifik bawang merah dapat tumbuh dan berproduksi di daerah manapun, baik di dataran tinggi maupun rendah.

BACA JUGA:DAK Perikanan Kena Refocusing, TPI Muara Maras Kembali Gagal Direhab

BACA JUGA:Satuan Pendidikan PAUD dan TK Wajib Ada RPP

Pengembangan bawang merah telah beberapa kali dilakukan, seperti di Rejang Lebong dan Kepahiang pada tahun 2022. Kemudian pernah juga ditanam di Bengkulu Selatan dan hasilnya cukup memuaskan.  
"Tetapi masyarakat tidak mau mengembangkannya karena banyak kendala, seperti ketersediaan bibit yang sangat mahal dan susah dicari," kata Erry, Minggu (9/2).

BACA JUGA:Situasi Perairan Laut Seluma Mencekam, Nelayan Pasar Seluma Vs Nelayan Kapal Trawl Bersitegang

BACA JUGA:Investasi Emas Batangan atau Emas Perhiasan? Mana yang Lebih Menguntungkan?

Selain ketersediaan bibit, kemampuan masyarakat untuk membudidayakan bawang merah dengan nilai investasinya yang sangat tinggi. Sehingga masyarakat memilih mengembangkan tanaman lain. Bukan hanya itu, bawang merah Bengkulu cenderung kurang diminati karena kadar airnya yang sangat tinggi, berbeda dengan dari daerah lain seperti Brebes dan Lombok.

BACA JUGA:5 Negara Ini Memiliki Utang Terbesar Dengan Tiongkok, Indonesia Tak Masuk Daftar, Tapi...

BACA JUGA:MUI Fatwakan Larangan Orang Kaya Gunakan Gas 3 Kg dan Pertalite, Haram!

"Kalau bicara kesukaan ibu - ibu di pasar cenderung memilih bawang dari luar, dari Brebes dan lombok. kalau digoreng aromanya harum," katanya.
Saat ini, kata Erry, pengembangannya banyak pemerintah kabupaten melakukan pengembangannya dengan menggandeng kelompok tani, seperti di Mukomuko. Pengembangan bawang merah di wilayah itu dilakukan seluas 5 hektar.

BACA JUGA:Cara Unik China Perangi Kemiskinan dan Mengubah Lahan Tandus Menjadi Subur, Bukan Reklamasi

BACA JUGA:Rahasia Dapat Saldo DANA Gratis Rp1 Juta Per Minggu, Begini Caranya!

Pengembangan bawang merah mampu berproduksi sekitar 8 - 10 ton per hektarnya.  
"Kalau potensi sebenarnya banyak. Seperti di Bengkulu Selatan dan Kepahiang. Kita coba lagi akan kembangkan," demikian Erry.

(cia)

Kategori :