5 Negara Ini Memiliki Utang Terbesar Dengan Tiongkok, Indonesia Tak Masuk Daftar, Tapi...
Negara dengan utang terbesar ke tiongkok-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.Bacakoran.co - Tiongkok merupakan salah satu negara kreditor terbesar di dunia. Tiongkok memberikan pinjaman besar kepada banyak negara.
Utang itu kebanyakan diberikan melalui proyek-proyek infrastruktur dalam skema Belt and Road Initiative (BRI).
Rerata negara yang memiliki utang besar dengan Tiongkok adalah negara negara berkembang.
Mereka mengajukan utang melalui pembangunan jalan, pelabuhan, jalur kereta api, dan fasilitas vital lainnya.
BACA JUGA:China Ancam Dominasi Durian Asia Tenggara, Harga Lebih Murah, Thailand dan Vietnam Cemas
Namun, tingginya utang kepada Tiongkok juga menimbulkan tantangan, karena beberapa negara kesulitan untuk membayar pinjaman mereka, yang mengarah pada ketergantungan ekonomi dan risiko pengambilalihan.
Sejauh ini setidaknya ada 5 negara dengan utang terbesar ke Tiongkok, dari daftar itu, Indonesia tidak termasuk walaupun utang Indonesia ke tiongkik tidak kecil.
Berdasarkan data terbaru yang dikutip dari berbagai sumber terpercaya, utang Indonesia kepada Tiongkok diperkirakan mencapai sekitar 26,3 miliar dolar AS pada tahun 2023.
Sebagian besar utang ini terkait dengan proyek-proyek infrastruktur besar seperti pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibiayai melalui pinjaman dari Tiongkok.
BACA JUGA:China Luncurkan Motor Trail Terbaru, Spesifikasinya Gak Main-Main, Bikin Terpukul Trail Jepang dan Eropa
Berikut daftar 5 negara yang memiliki utang terbesar dengan Tiongkok:
1. Pakistan
Pakistan merupakan salah satu negara dengan utang terbesar kepada Tiongkok, terutama karena keterlibatannya dalam proyek China-Pakistan Economic Corridor (CPEC), bagian dari Belt and Road Initiative (BRI).
Proyek ini melibatkan pembangunan jalan, pelabuhan, pembangkit listrik, dan infrastruktur lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Pakistan dan Tiongkok.
Utang Pakistan kepada Tiongkok diperkirakan mencapai sekitar 26,6 miliar dolar AS, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap ketergantungan ekonomi negara tersebut.
BACA JUGA:Tak Mau Kalah, China Hadirkan BYD Seal 06 GT, Mobil Jepang Kian Tertekan
2. Angola
Angola juga memiliki utang besar kepada Tiongkok, terutama karena pinjaman yang digunakan untuk membangun kembali infrastruktur setelah bertahun-tahun dilanda perang saudara.
Sebagian besar utang Angola berasal dari pinjaman untuk proyek jalan, jembatan, bendungan, serta sektor energi dan minyak.
Hingga beberapa tahun terakhir, utang Angola kepada Tiongkok diperkirakan mencapai 21 miliar dolar AS.
Angola sering menggunakan minyak sebagai jaminan, sehingga ekonominya sangat bergantung pada fluktuasi harga minyak global.
3. Sri Lanka
Sri Lanka memiliki utang besar kepada Tiongkok, terutama karena proyek-proyek infrastruktur besar yang didanai melalui Belt and Road Initiative.
Salah satu proyek paling terkenal adalah pelabuhan Hambantota, yang akhirnya disewakan kepada Tiongkok setelah Sri Lanka kesulitan membayar utangnya.
Hingga beberapa tahun terakhir, utang Sri Lanka kepada Tiongkok diperkirakan mencapai sekitar 8,9 miliar dolar AS.
Krisis ekonomi yang melanda negara ini, termasuk inflasi tinggi dan cadangan devisa yang menipis, semakin memperburuk situasi utang mereka.
BACA JUGA:Ternyata Ini Manfaat Kayu Kunyit Yang Dicari Warga China di Kaur, Bisa Untuk Obat
4. Ethiopia
Ethiopia merupakan salah satu negara di Afrika yang memiliki utang besar kepada Tiongkok.
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, rel kereta api, dan proyek energi yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Salah satu proyek terbesar adalah pembangunan kereta api cepat Addis Ababa-Djibouti yang dibiayai dengan pinjaman dari Tiongkok.
Hingga beberapa tahun terakhir, utang Ethiopia kepada Tiongkok diperkirakan mencapai sekitar 6,8 miliar dolar AS.
5. Kenya
Kenya memiliki utang besar kepada Tiongkok, yang sebagian besar digunakan untuk proyek-proyek infrastruktur besar seperti pembangunan Standard Gauge Railway (SGR) yang menghubungkan Nairobi dengan pelabuhan Mombasa.
Hingga beberapa tahun terakhir, utang Kenya kepada Tiongkok diperkirakan mencapai sekitar 6,7 miliar dolar AS.
Utang ini menimbulkan kekhawatiran mengenai ketergantungan ekonomi dan potensi pengambilalihan aset jika Kenya kesulitan membayar cicilan utangnya.
BACA JUGA:Bisnis Akar Kayu Kunyit, 3 WNA China Sempat Diperiksa Imigrasi Bengkulu
Ketergantungan negara terhadap utang Tiongkok membawa dampak yang beragam.
Di satu sisi, proyek infrastruktur besar dapat mempercepat pembangunan, namun di sisi lain, utang yang tinggi bisa mengancam stabilitas ekonomi.
Oleh karena itu, penting bagi negara-negara yang berutang untuk bijak dalam mengelola utang luar negeri dan memastikan bahwa proyek yang didanai tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. (**)