radarselatan.bacakoran.co - Padi Mekongga belakangan ini telah menjadi primadona bagi banyak petani di Indonesia.
Padi ini sangat disukai, terutama karena hasilnya yang memuaskan dan waktu panen yang relatif singkat.
Banyak petani yang terus menanam padi Mekongga setiap musimnya, karena memang memiliki potensi yang sangat baik.
Padi Mekongga merupakan salah satu varietas unggulan yang sudah dikenal luas oleh petani Indonesia.
BACA JUGA:5 Varietas Padi Pendatang Baru, Paling Dicari Petani, Hasilnya Melimpah
Meskipun banyak bermunculan varietas-varietas baru, padi Mekongga tetap memiliki tempat di hati petani.
Varietas ini hasil persilangan antara padi IR64 dan padi Galur A2970 yang berasal dari Arkansas, Amerika Serikat, pada tahun 2003.
Padi Mekongga telah terbukti bisa bertahan lebih dari 10 tahun meski ada banyak pilihan varietas baru yang muncul di pasaran.
Terdapat dua jenis varietas padi Mekongga yang banyak dicari petani, yaitu Mekongga Super dan Mekongga Jumbo.
BACA JUGA:Padi Unggul Yang Paling Dicari Untuk Musim Tanam 2025, Benar benar Unggul dan Potensi Hasil Melimpah
Mekongga Super memiliki potensi hasil lebih tinggi dibandingkan varietas aslinya, dengan hasil mencapai 9 ton per hektar.
Selain itu, masa tanamnya lebih pendek 15 hari. Mekongga Jumbo memiliki ciri gabah yang lebih besar dan masa tanam yang lebih singkat 10 hari dibandingkan padi Mekongga biasa.
Untuk mendapatkan hasil optimal, padi Mekongga sebaiknya dibudidayakan di daerah dengan ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
BACA JUGA:Padi Zizania, Padi Galur Baru dengan Malai Panjang, Cocok Ditanam 2025
Pada ketinggian ini, padi Mekongga tumbuh dengan sangat baik. Selain itu, pemupukan yang tepat dan seimbang juga sangat penting untuk meningkatkan hasil panen.
Padi mekongga terkenal tahan terhadap serangan hama wereng biotipe 2 dan 3 serta penyakit hawar daun bakteri strain 4.
Dari sisi harga gabah lebih stabil karena memiliki rendemen gabah yang cukup tinggi.
BACA JUGA:Mahasiswa Gabungan beberapa Universitas di Bengkulu Tolak Kenaikan PPN 12
Tekstur nasi pulenyang banyak disukai, terutama di Pulau Sumatera dan Jawa.
Dibalik keunggulannya, ada dua kelemahan padi ini, yakni:
1. Daya tahan terhadap hama dan penyakit mulai menurun, setelah lebih dari 10 tahun beredar, daya tahan padi Mekongga terhadap hama dan penyakit mulai melemah.
2. Batang mudah roboh, padi Mekongga memiliki batang yang rentan roboh, terutama saat musim hujan, dan jumlah anakan yang cenderung sedikit. (**)