radarselatan.bacakoran.co - Wilayah Arktik, yang mencakup sebagian besar Kanada, Alaska utara, Greenland, dan sebagian kecil
Rusia, dikenal dengan suhu dinginnya yang ekstrem, hamparan salju yang luas, serta kegelapan panjang yang terjadi di musim dingin.
Wilayah ini sangat keras, dengan suhu yang bisa mencapai -50°C di musim dingin.
Angin kencang yang sering terjadi membuat suhu terasa lebih dingin lagi, bahkan mencapai -70°C atau lebih rendah.
BACA JUGA:Fakta Menarik Gunung Jayawijaya: Surga Tertinggi dengan Salju Abadi di Garis Khatulistiwa
Pada musim dingin, fenomena malam polar menyebabkan kegelapan dan keheningan yang membungkus kawasan ini berbulan-bulan lamanya.
Namun, meski kondisi begitu ekstrem, Arktik adalah rumah bagi kelompok masyarakat yang telah lama beradaptasi dengan kerasnya lingkungan tersebut, yakni suku Inuit.
Suku Inuit, yang merupakan bagian dari masyarakat Eskimo, lebih memilih untuk disebut sebagai Inuit karena sebutan Eskimo dianggap merendahkan.
Mereka dipercaya berasal dari Siberia dan bermigrasi ke kawasan yang kini dikenal sebagai Kanada, Greenland, dan Alaska sekitar 4000 tahun yang lalu.
BACA JUGA:Aogashima Kota Yang Berada Di Tengah Gunung Vulkanik, Paling Terisolasi Di Dunia, Pemandangannya Mengesankan
Dalam kehidupan mereka, berburu adalah aktivitas utama, dengan perburuan paus, anjing laut, dan beruang kutub menjadi sumber utama pangan mereka.
Ikan halibut dan salmon juga merupakan makanan penting yang membantu mereka bertahan di suhu dingin dan mencegah penyakit kudis, yang bisa mematikan bagi mereka yang tinggal di tempat tanpa buah dan sayuran.
Sejak kecil, anak-anak Inuit sudah diajarkan keterampilan berburu dan bertahan hidup.
Mereka belajar membaca jejak-jejak hewan, memahami arah angin, serta mengenali tanda-tanda alam di sekitar mereka.
BACA JUGA:Mengejutkan, Peneliti UGM Temukan Gua Baru di Gunungkidul, Sangat Indah, Namun
Keterampilan ini bukan hanya mengajarkan fisik, tetapi juga etika berburu yang mengajarkan rasa hormat terhadap hewan yang mereka buru.
Keahlian mereka dalam bernavigasi di medan es yang luas tanpa bantuan kompas sangat luar biasa.
Mereka mengandalkan intuisi yang terasah dan pengetahuan alam yang mendalam, seperti membaca jejak dan pergerakan angin.
Selain keterampilan berburu, suku Inuit juga sangat dikenal dengan kemampuan mereka dalam membuat rumah dari es dan salju yang disebut iglu.
BACA JUGA:5 Benih Padi Gogo Paling Unggul, Hasil Melimpah, Cocok Ditaman di Lahan Pegunungan
Iglu dirancang untuk memerangkap panas tubuh, menjaga suhu tetap hangat meskipun suhu di luar bisa mencapai -50°C. Di dalam iglu, suhu bisa mencapai 7-16°C, berkat isolasi dari salju yang menyimpan panas.
Pada musim panas, suku Inuit beralih menggunakan tenda dari kulit hewan, seperti anjing laut atau rusa, yang mudah dipindahkan dan tahan terhadap angin.
Inuit juga dikenal dengan alat transportasi tradisional mereka, yakni kamutik, atau kereta salju.
Kamutik terbuat dari kayu atau kadang-kadang tulang paus, dan digunakan untuk mengangkut barang atau berburu di medan bersalju.
BACA JUGA:5 Gunung Paling Mistis Di Indonesia, Salah Satunya Tempat pasar Setan Berada
Anjing Inuit, seperti anjing Greenland dan anjing Kanada, dilatih untuk menarik kamutik, bahkan dalam kondisi ekstrem.
Tim yang terdiri dari 8 hingga 12 anjing bisa menarik beban hingga 400 kg dengan kecepatan 20-30 km/jam, memudahkan perjalanan di medan bersalju.
Saat ini, ada sekitar 180.000 orang Inuit yang tersebar di Kanada, Greenland, dan Alaska.
Meskipun mereka menghadapi tantangan globalisasi yang mengancam budaya mereka, banyak orang Inuit yang berusaha menjaga bahasa, tradisi, dan keterampilan nenek moyang mereka.
Meskipun dunia modern terus berkembang, mereka tetap berusaha bertahan dalam menghadapi perubahan zaman. (**)