Petani Wajib Tahu, Ini Keunggulan dan Kekurangan Padi C2 Inbrida, Sebelum Tanam harus Paham

Kamis 19 Dec 2024 - 08:22 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Padi C2 Inbrida adalah salah satu varietas padi unggul yang ditanam di Indonesia.

Varietas ini merupakan hasil persilangan antara padi IR64 dan IR66.

Padi C2 Inbrida cocok ditanam di berbagai jenis lahan, baik lahan sawah irigasi maupun sawah tadah hujan.

Padi ini juga dapat tumbuh di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.

BACA JUGA:Keunggulan Padi Gandaria 08, Bulir Jumbo, Usia Penen Singkat

Padi C2 Inbrida bisa panen setelah berumur 120-130 hari setelah semai. Tinggi padi ini mencapai 100-120 cm.

Padi ini memiliki malai yang cukup panjang antara 50-60 cm, sehingga sangat berpotensi menghasilkan bulir dalam jumlah besar.

Biasanya setiap malai menghasilkan antara 150-200 bulir. Padi ini sangat disukai pasar karena rasa nasinya pulen.

Memiliki daun bendera tegak, sehingga hama burung pipit kurang menyukai padi ini.

BACA JUGA:Padi UA-12 Sigupai, Padi Dengan Bulir Berbobot, Idaman Petani

Berikut keunggulan padi C2 Inbrida:

1. Produktivitas Tinggi

Padi C2 Inbrida memiliki produktivitas yang sangat tinggi, yakni mencapai 7,5 hingga 8 ton per hektar.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan padi lokal lainnya, seperti Ciherang yang hanya menghasilkan 6-7 ton per hektar.

BACA JUGA:5 Padi Unggul Ini Disebut Bisa Menggeser Kejayan Inpari 32, Hasil Panen Lebih Banyak, Ini Daftarnya

2. Tahan terhadap Hama dan Penyakit

Padi ini tahan terhadap berbagai hama dan penyakit, seperti wereng batang coklat, tumor, dan hawar daun.

Hal ini dapat mengurangi risiko kehilangan hasil panen akibat serangan hama dan penyakit.

3. Toleransi Terhadap Kekeringan dan Genangan

Padi C2 Inbrida memiliki toleransi yang tinggi terhadap kekeringan dan genangan, sehingga cocok ditanam di berbagai kondisi lahan, baik sawah irigasi maupun sawah tadah hujan.

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini Perbandingan Padi Kolosebo dan Padi Wangi Prima Gold

4. Rasa Nasi yang Pulen dan Enak

Beras dari padi C2 Inbrida memiliki rasa nasi yang pulen dan enak, berkat kandungan amilosa yang tinggi.

Kekurangan Padi C2 Inbrida:

1. Umur Panen Relatif Lama

Padi C2 Inbrida memiliki umur panen yang lebih lama, yaitu sekitar 120-130 hari setelah semai.

Ini lebih lama dibandingkan dengan padi lokal lainnya, seperti Ciherang yang hanya membutuhkan waktu sekitar 100-110 hari setelah semai.

BACA JUGA:Padi Kolosebo, Padi Unggul Yang Sempat Diburu Para Petani Karena Hasil Melimpah

2. Memerlukan Pemupukan yang Tinggi

Padi C2 Inbrida membutuhkan pemupukan yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh produktivitasnya yang tinggi, sehingga petani perlu memperhatikan kebutuhan pemupukan untuk mencapai hasil panen yang optimal.

Secara keseluruhan, padi C2 Inbrida adalah varietas unggul dengan banyak keunggulan.

Varietas ini sangat cocok untuk ditanam di berbagai kondisi lahan dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi padi di Indonesia.

BACA JUGA:2 Padi Unggul Turunan Ciherang, Malai Panjang, Tahan Hama dan Penyakit

Namun, petani perlu memperhatikan umur panen dan pemupukan yang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Penting juga untuk diingat bahwa hasil yang diperoleh dapat bervariasi tergantung pada kondisi lahan dan perawatan yang dilakukan. (**)

Kategori :