Bengkulu Selatan Kebanjiran Durian Lokal, Segini Harganya Per Buah

Rabu 18 Dec 2024 - 19:31 WIB
Reporter : Rezan Okto Wesa
Editor : Suswadi AK

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Sudah sepekan terakhir Bengkulu Selatan mulai kebanjiran buah durian. Tak ayal di musim duren kali ini, masyarakat yang sangat menyukainya mulai berbondong-bondong membeli dan menikmatinya langsung di lokasi.

Pantauan Rasel di lapangan, ada lima titik di Kota Manna yang menjadi lokasi berjualan buah duren paling ramai.

BACA JUGA:Amankan Nataru, Polres Kaur Dirikan Tiga Pos

Pertama di kawasan Jalan Maria Affan atau depan rumah dinas Sekda Bengkulu Selatan. Lalu di kawasan Simpang Rukis, kawasan Pantai Pasar Bawah, depan berendau Kutau Bengkulu Selatan, dan di jalan Jenderal Sudirman.

Ahmad Suraini (45) salah seorang pedagang duren asal Kecamatan Seginim mengatakan, bahwa harga duren saat ini bervariasi.

BACA JUGA:Jelang Nataru, Dispar Imbau Pengunjung Patuhi Larangan di Objek Wisata

Hanya saja, paling mahal per buahnya dijual Rp35 ribu yakni ukuran paling besar dan isinya kuning. Sedangkan untuk durian biasa dan ukuran menengah, harganya Rp25 ribu hingga Rp28 ribu per buah.

BACA JUGA:Dewan Akan Telusuri Polemik PT. ABS dengan Masyarakat

“Ini duren asli Bengkulu Selatan, ini dipetik dari kebun sendiri. Saya tidak mengepul buah durian demi menjamin kualitas buah yang saya jual,” ujarnya.

Lanjut Ahmad, selama sepekan berjualan, dirinya berhasil menjual lebih dari 700 butir buah durian. Beruntungnya lagi, dagangannya pernah diborong wisatawan asal Kota Pagaralam yang mampir setelah liburan dari Pantai Linau Kaur.

BACA JUGA:Jelang Nataru, Sekda Bengkulu Selatan Turun Langsung Pantau Harga Pasar

“Untuk saat ini harga duren memang belum terlalu murah, karena ini baru permulaan panen. Kami rasa puncak musim durian pada awal Januari 2025 mendatang. Kemudian, jika masyarakat ingin menikmati lebih puas lagi, bisa datang langsung ke Kecamatan Seginim,” bebernya.

BACA JUGA:Jelang Nataru, Sekda Bengkulu Selatan Turun Langsung Pantau Harga Pasar

Senada disampaikan Apriko Rendi (34) pedagang duren asal Kecamatan Ulu Manna. Bahwa, semua duren yang ia jual merupakan hasil perkebunan sendiri.

Beda dengan Ahmad, Apriko menjual duren sedikit lebih murah. Hal ini karena duren yang ia bawa ukurannya relative kecil.

Kategori :