RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mengeluarkan peringatan potensi gelombang tinggi di Perairan Bengkulu yang berlaku pada 11-13 Desember 2024.
Tinggi gelombang 1,25 hingga 2.5 Meter berpotensi terjadi di Perairan Bengkulu. Lalu tinggi gelombang 2,5 hingga 4.0 meter berpotensi terjadi Perairan Enggano dan Samudera Hindia Barat Bengkulu.
BACA JUGA:Perlu Diketahui, Begini Cara Menghitung Denyut Nadi Normal
BACA JUGA:Ini Gejala dan Pengobatan untuk Muntaber Pada Anak
Kabid Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Anang Anwar mengatakan, gelombang tinggi disebabkan adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
BACA JUGA:Bahaya Narkoba Sinte, Tembakau Sintetis yang Menyasar Anak Muda
BACA JUGA:827 Calon PPPK Seluma Ikuti Seleksi Kompetensi
"Pola angin di wilayah Peraian Sumatera Barat dan Bengkulu umumnya bergerak dari Barat Laut-Utara dengan kecepatan angin 1-20 knots, kecepatan angin tertinggi mencapai 28 Knots," kata Anang, Kamis (12/12/2024).
Anang mengatakan, gelombang tinggi sangat beresiko terhadap keselamatan pelayaran. Yakni untuk perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knots dan tinggi gelombang mencapai 1.25 meter.
BACA JUGA:Pembinaan Program Keluarga Berencana Harus Proaktif
BACA JUGA:147 Kelompok Perhutanan Sosial Sudah Ditetapkan di Provinsi Bengkulu
"Lalu untuk Kapal Tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1.5 meter," kata Anang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, pihaknya telah meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem menjelang tutup tahun 2024.
Cuaca ektrem berupa hujan lebat disertai dengan angin kencang terjadi hampir diseluruh wilayah Bengkulu.
BACA JUGA:UMP Bengkulu 2025 Naik 6,5 Persen Jadi Rp2.670.039
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Tak Kuat Menanjak Bus Terlempar ke Jurang, Terbakar, 3 Penumpang Tewas
"Kami terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota dalam memantau potensi bencana di daerah masing-masing," kata Herwan.
Sebagai upaya mitigasi bencana, BPBD juga meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi informasi yang disampaikan oleh pihak berwenang.
Terutama dalam hal peringatan dini terkait bencana alam. Seperti potensi banjir, longsor, dan angin puting beliung maupun potensi bencana lainnya.
BACA JUGA:Indonesia Kalah Jauh, Ini Daftar 6 Kopi Terenak di Dunia, Tak Ada Dari Indonesia
BACA JUGA:Kabar Gembira Bagi Petani, Harga Jengkol Awal Tahun 2025 Diprediksi Naik Ke Level Tertinggi