radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Para petani kembali mengeluhkan harga beli pupuk kimia di pasaran semakin meningkat.
Pasalnya harga jual pupuk non subsidi kemasan selalu naik. Tak ayal banyak petani yang banting setir menggunakan pupuk organik untuk menekan biaya produksi pertanian.
BACA JUGA:Pastikan Pelipatan Surat Suara Pilbup Sesuai SOP, Bawaslu Pantau Langsung
Tak hanya itu, para petani yang terlanjur kesulitan membeli pupuk non subsidi dengan tak rela membiarkan lahan pertanian mereka tidak diberikan pupuk.
Pantauan Rasel di lapangan, harga jual pupuk non subsidi jenis urea seharga Rp450 per kemasan 50 kilogram.
Harga ini meningkat Rp10 ribu dibandingkan periode bulan lalu. Lalu pupuk jenis phonska naik Rp15 ribu atau harga saat ini Rp500per kemasan 50 kilogram.
BACA JUGA:Pemerintah Rencanakan Libur Nasional Pada Hari Pencoblosan Pilkada
Sementara jenis pupuk NPK pusri alami kenaikan sekitar Rp10 ribu atau harga jual saat ini Rp650 per kemasan.
“Paling tinggi harga jualnya sekarang ini pupuk NPK mutiara yakni Rp800 per kemasan 50 kilogram. Kenaikan harga pupuk karena ada perubahan harga dari pabrik,” ujar Ahmad (37) pemilik Toko Pertanian Kecamatan Kota Manna.
Dijelaskannya, setiap periode rentang 2-3 bulan harga pupuk mengalami perubahan.
Ditambah lagi dengan seringnya terjadi pengurangan stok pupuk dari agen. Meski demikian, para penjual pupuk mengaku tingkat penjualan masih tetap sama.
BACA JUGA:Kapolres Bengkulu Selatan Larang Anggota Bekingi Tempat Hiburan Malam
“Daya beli memang tidak meningkat, tapi tidak juga turun drastis. Paling, petani itu sekarang beli pupuk secara musiman,” beber Ahmad.
Riko Firmansyah (41) pemilik Toko Pertanian lainnya juga mengaku hal serupa. Semenjak sering terjadi perubahan harga pupuk dari agen, pihaknya tidak berani terlalu lama stok pupuk non subsidi. Pupuk skala besar baru dipesan apabila sudah ada pesanan petani.
BACA JUGA:OPD di Bengkulu Selatan Harus Prioritaskan Pelayanan Masyarakat