RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, produksi padi di Bengkulu tahun pada 2024 diperkirakan sebesar 272.177 ton Gabah Kering Giling (GKG). Produksi padi ini mengalami penurunan sebanyak 14.507 ton GKG atau 5,06 persen dibandingkan produksi padi di 2023 sebesar 286.684 ton GKG.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, penurunan produksi padi ini bukan hanya terjadi di Bengkulu tetapi juga secara nasional. Untuk Bengkulu, ada beberapa fenomena di Provinsi Bengkulu, yang melatarbelakangi terjadinya penurunan produksi.
BACA JUGA:Diskan Bengkulu Selatan Kembali Usulkan Pembangunan KALAJU
BACA JUGA:Harus Teliti dan Jangan Sampai Salah, Berikut Ini Prosedur Pencairan BOP TK/PAUD
"Seperti banjir khususnya pada Januari hingga April. Lalu pada persoalan irigasi dan terjadinya pergeseran penggunaan lahan sawah," kata Win RIzal, Minggu (3/11). Win Rizal mengatakan, penurunan produksi padi yang cukup tajam terjadi pada subround I (Januari - April) yang sebesar 54.648 ton. Pada subround I, produksi padi tercatat sebesar 81.509 ton, turun dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 136.157 ton.
BACA JUGA:Sejarah dan Keindahan Bukit Gundaling, Destinasi Wisata di Sumatera Utara Yang menyimpan Cerita Haru
BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Taman Alam Lumbini, Tempat Rekreasi Paling Cocok Bersama Keluarga
Lalu pada subround II bulan Mei - Agustus, produksi padi tercatat sebesar 98.707 ton, meningkat dari periode yang sama tahun 2023 lalu sebesar 72.222 ton. Lalu pada subround III bulan September hingga Desember, produksi padi diperkirakan sebesar 91.962 ton, meningkat dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 78.305 ton. Win Rizal menjelaskan, untuk subround III bulan September sudah dilakukan penghitungan.
"Untuk bulan Oktober dan Desember berdasarkan angka potensi kondisi padi yang diperkirakan akan panen," katanya.
BACA JUGA:Keindahan Air Terjun Karang Ijo: Lokasi, Jam Buka dan Harga Tiket
BACA JUGA:Air Terjun Pringgodani, Objek Wisata Alam Yang Indah dan Sarat Mitos Di Tawang Mangu Jawa Tengah
Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah Lebong, Bengkulu Selatan, dan Seluma. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, dan Bengkulu Utara. Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2024 terjadi di beberapa wilayah sentra produksi padi seperti Rejang Lebong, Bengkulu Selatan, dan Bengkulu Utara.
"Terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi cukup besar, misalnya Lebong, Mukomuko, dan Kaur," pungkasnya.
(cia)