radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Danrem 041/Gamas Brigjen TNI Rachmad Zulkarnaen mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondusifitas selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ia meminta agar masyarakat menyerahkan seluruh proses dan tahapan Pilkada kepada instansi yang berwenang.
BACA JUGA:Pemutihan Pajak Hampir Habis, Tapi Tunggakan Randis Masih Rp290 Juta
Hal ini dikatakan Danrem di sela-sela Simulasi Latihan Posko I dan Latihan Lapangan Komando Resort Militer (Korem) 041/Gamas Bengkulu, yang dilaksanakan di Kantor KPU Provinsi Bengkulu, Minggu (27/10).
"Masyarakat tenang dan biarkan proses berjalan. Sudah ada instansi yang bertugas untuk menangani situasi dan kondisi pada Pilkada ini," kata Danrem.
BACA JUGA:Bagaimana Nasib IKN Di Pemerintahan Prabowo, Kapan Ibu Kota Negara Dipindahkan?
Dalam simulasi itu, organisasi masyarakat (ormas) yang mendukung salah satu calon Gubernur Bengkulu melakukan aksi unjuk rasa karena tidak menerima hasil keputusan KPU. Namun, setelah mediasi dan fasilitasi yang dilakukan Korem 041/Gamas, Polda Bengkulu, serta KPU Provinsi Bengkulu, ormas tersebut akhirnya menerima hasil keputusan pilkada.
BACA JUGA:330 Pengawas TPS Segera Dilantik
Simulasi kesepakatan damai ini ditandai dengan penandatanganan pernyataan kesepakatan oleh perwakilan ormas dan Ketua KPU Provinsi Bengkulu yang disaksikan langsung oleh aparat penegak hukum.
Kepala Seksi Operasi sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan, Kolonel Kav Dodik Oktaviano, mengatakan, bahwa latihan lapangan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi konflik sosial yang dapat muncul usai Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu.
BACA JUGA:Awasi Netralitas ASN, Bawaslu Bengkulu Selatan Diminta Jangan Tendensius, Ada Apa?
"Pilkada ini tentu ada yang menang dan kalah. Pihak yang kalah mengajukan tuntutan karena tidak menerima keputusan KPU. Untuk itu, kami lakukan mediasi bersama TNI, POLRI, dan KPU agar proses dapat berjalan dengan baik," katanya.
BACA JUGA:PTPS Terbentuk di Tiap Kecamatan, 3 November Dilakukan Pelantikan
Dodik mengatakan, simulasi dilakukan simulasi untuk menghadapi dan mengantisipasi kericuhan yang mungkin terjadi. "Simulasi berjalan lancar, dimulai dari pengamanan aksi unjuk rasa, mediasi, hingga penandatanganan kesepakatan menerima hasil pilkada," pungkas Dodik. (cia)