BENGKULU - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Tantawi Dali meminta pemerintah memprioritaskan penanggulangan dan pemeliharaan irigasi di wilayah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Pemeliharaan irigasi sangat penting mengingat sebagian besar masyarakat Bengkulu berprofesi sebagai petani.
BACA JUGA:Kasus Perundungan Kakak Kelas Berakhir Damai
Tidak berfungsinya irigasi dengan optimal disinyalir menjadi penyebab banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan dan perumahan. "Alih fungsi lahan persawahan salah satu penyebabnya karena irigasi tidak optimal, kekurangan air dan kekurangan pemeliharaan," kata Tantawi, Minggu (10/12).
BACA JUGA:169 Unit RTLH Bakal Dibedah
Tantawi mengatakan penanggulangan irigasi diharapkan dapat dioptimalkan melalui anggaran APBD 2024 dan 2025. Pasalnya sejumlah irigasi tidak berjalan optinal, sehingga dikhawatirkan membuat petani enggan turun ke sawah.
BACA JUGA:Oknum Guru Terjerat Korupsi Dana Kemendes-PDTT Segera Diadili
Dengan kondisi itu, Tantawi mengkhawatirkan dapat mempengaruhi produksi padi di Provinsi Bengkulu. "Baik irigasi yang menjadi kewenangan APBN, maupun APBD Provinsi dan kabupaten/kota, kami harapkan dapat diperbaiki," ujar Tantawi.
BACA JUGA:Pasokan Kembali Normal, Antrean Pertalite Lengang
Keluhan itu disampaikan masyarakat saat pelaksanaan reses di wilayah Provinsi Bengkulu. Sehingga persoalan irigasi ini harusnua menjadi prioritas utama yang diperhatikan pemerintah. "Jika ini bisa dilakukan pemeliharaan ataupun pembangunan irigasi baru, kita meyakini kedepan alih fungsi lahan pertanian bisa diminimalisir," tutur Tantawi. (cia)