PEMBELAJARAN KIMIA TERDIFERENSIASI BERBANTUAN MEDIA CARE DENGAN PENDEKATAN I-CORE BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Minggu 13 Oct 2024 - 15:55 WIB
Oleh: Suswadi Ali K

 

Hasil dan dampak dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan adalah:

 

1.       Adanya penggunaan media pembelajaran interaktif berupa CARE membantu siswa dalam memahami konsep elektrokimia sesuai dengan profil belajar siswa. Proses pembelajaran menjadi menyenangkan karena pembelajaran berpihak pada siswa dengan memfasilitasi kebutuhan belajar ,

 

2.       Melalui model inquiry learning dan pendekatan I-CORE dapat mengoptimalkan potensi siswa. Pendekatan I-CORE yaitu:

 

a.     Inquiry (penyelidikan)

 

Siswa diajak untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan elektrokimia yang kompleks.

 

b.    Critical Thinking (berpikir kritis)

 

Siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis konsep elektrokimia dan merancang eksperimen sederhana sel volta berbasis kearifan lokal.

 

c.     Organization (organisasi)

 

Siswa belajar mengorganisasi informasi dan menyusun solusi secara kolaboratif di dalam kelompoknya.

 

d.    Relevance (relevansi)

 

Masalah yang dipelajari memiliki relevansi dengan kehidupan nyata.

 

e.     Engagement (keterlibatan)

 

Siswa terlibat aktif dalam proses pemecahan masalah.

 

3.       Kepala sekolah, guru/rekan sejawat, dan orang tua/wali siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran terdiferensiasi berbantuan CARE dengan pendekatan I-CORE pada materi elektrokimia yang telah dilakukan. Kolaborasi dengan orangtua sebagai guru tamu menjadi inovasi yang dapat menjadi pemantik bagi siswa bahwa orangtua juga sebagai sumber belajar. Guru/rekan sejawat terinspirasi dengan praktik baik yang telah dilakukan sehingga mereka termotivasi untuk melakukan hal yang sama dalam kegiatan pembelajaran.

 

C. PENUTUP

 

Pembelajaran terdiferensiasi berbantuan CARE ( Chemistry Application Interactive) dengan pendekatan I-CORE ( Inquiry, Critical Thinking, Organization, Relevance) pada materi elektrokimia kelas XII SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan dapat meningkatkan keaktifan dan keterampilan berpikir kritis siswa. Kesimpulan tersebut diperoleh dari asesmen formatif ( mind map) dan asesmen sumatif (merancang eksperimen sederhana berbasis kearifan lokal) yang telah dilakukan.

Kategori :