RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu akan mengumpulkan para orang tua siswa SMA sederajat di Kota Bengkulu. Pemanggilan ini menyikapi maraknya aksi geng motor di Bengkulu belakangan ini. Mereka yang dipanggil khusus orang tua siswa laki laki.
BACA JUGA:Lama Tak Diperbaiki, Lubang Jalan Padang Serasan Telan Korban
BACA JUGA:Eks Kepala SMK IT AL Malik Jalani Hukuman Penjara 4 Tahun, Asetnya Terancam Dilelang
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dikbud Provinsi Bengkulu, Three Marnope mengatakan, pemanggilan orang tua murid laki-laki ini dilakukan di setiap sekolah yang di Kota Bengkulu, baik sekolah yang ada siswanya terlibat geng motor maupun sekolah yang tidak.
"Kita rapat seluruh sekolah, melaksanakan rapat komite bersama orang tua siswa laki-laki," kata There Marnope.
BACA JUGA:Putusan Sengketa Pilkada Bengkulu Selatan, Menentukan Nasib Pasangan Reskan-Faizal?
BACA JUGA:Akomodir Guru Untuk Bisa Seleksi CPPPK, 3 PAUD Swasta Usulkan Jadi Negeri
Ia mengatakan, bagi pelajar yang terlibat geng motor akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada di satuan pendidikan. Bahkan sudah ada yang dikeluarkan karena telah terbukti melakukan tindakan kriminal.
"Aturan di satuan pendidikan itu sudah ketat, apalagi ketika pelajar masuk kelas 10 dan ikut MPLS itu kan sudah berjanji jika melakukan tindakan kriminal di dalam maupun luar sekolah memiliki sanksi tersendiri," ujarnya.
BACA JUGA:Paman di Seluma 3 Kali Gagahi Keponakan, Dirayu Pakai Paket Kuota Internet
BACA JUGA:Jaksa Akan Periksa Pejabat Dinkes Terkait Dugaan Korupsi Dana BOK Puskesmas Palak Bengkerung
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Dikbud Provinsi Bengkulu juga akan mengeluarkan edaran ke sekolah-sekolah untuk membatasi dan melarang pelajar yang belum memiliki SIM membawa kendaraan ke sekolah. "Sekolah juga telah melakukan pemetaan para pelajar di sekolah untuk pelajarnya kemungkinan yang terlibat geng motor," kata There.
(cia)