PARA petani sawit di Bengkulu berharap harga Tandan Buah Segar kelapa Sawit (TBS) terus naik. Namun kenyataannya pemerintah justru menetapkan harga TBS sawit di Bengkulu pada Bulan Desember lebih kecil dari harga yang ditetapkan bulan November lalu.
Harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit pada bulan Desember mengalami penurunan dari bulan November 2023 lalu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M Rizon mengatakan, harga TBS sawit periode 1 Desember hingga 31 Desember 2023 ditetapkan sebesar Rp 2.209 perkilogram. Sementara harga TBS bulan November Rp 2.260 perkilogram.
Penurunan harga ini hasil perhitungan invoice yang disampaikan perusahaan TBS. Di mana, terjadi penurunan indeks dari 86 persen menjadi 82 persen.
"Kami meminta seluruh perusahaan kelapa sawit dapat mematuhi penetapan harga ini," kata M Rizon, Jumat (8/12). Rizon menambahkan, meski harga TBS turun, tetapi produksi TBS kedepannya diprediksi meningkat, setelah sebelumnya mengalami penurunan hampir 50 persen akibat kemarau yang melanda wilayah Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, salah seorang petani sawit di Kecamatan Ulu Talo Kabupaten Seluma, Saridi berharap harga TBS terus naik. Apalagi, produksinya TBS sempat mengalami penurunan akibat kemarau. "Kalau harganya terus turun, petani yang dirugikan," kata Saridi. (cia)