Oleh karena itu, mulai hari Senin (23/9/2024) lalu lahan 10 hektar langsung kami bersihkan. Kami menggandeng aparat TNI, Polri, Kecamatan dan Pemerintah Desa,” jelas Edi.
BACA JUGA:KPU Tetap Nyatakan Reskan-Faizal TMS, Bawaslu Bengkulu Selatan Lakukan Sidang Ajudikasi
Hanya saja kata Edi, niat yang dilakukan pihaknya tidak serta merta berjalan mulus. Beberapa kali pihaknya mendapatkan terror dari oknum warga hingga ada nada ancaman apabila tetap ingin membersihkan 10 hektar kebun sawit tersebut.
“Setelah saya minta pendapat ke aparat penegak hukum, akhirnya kami tetap semangat mengembalikan lahan ini. Kami fokus untuk merawatnya, makanya kedepan kami minta masyarakat agar tidak menyerobot atau mengklaim lahan milik SMKN 2 Bengkulu Selatan,” jelasnya.
Edi mengatakan dari total 10 hektar lahan yang diserobot warga, sudah hampir 2 hektar yang sudah ditebas. Sisanya akan tetap dibersihkan dan dipasang patok pembatas dengan lahan warga.
BACA JUGA:Calon Investor Baru Dari Cina Kunjungi Seluma, Bangun Pelabuhan Khusus
“Jadi mulai hari ini (Selasa, 24/9/2024), kami imbau kepada warga manapun agar tidak lagi mengganggu perkebunan sawit SMKN 2 Bengkulu Selatan.
Jika masih terjadi, maka kami akan tuntut secara hukum dan proses yang bersangkutan. Sebab, lahan ini milik negara dan fungsinya untuk negara,” pungkas Edi.
Sementara itu, Camat Pino Raya Sulaiman Efendi, M.Si mengapresiasi langkah tegas pihak SMKN 2 BS dalam mengembalikan lahan tersebut ke fungsi awalnya.
BACA JUGA:Launching MPP Bengkulu Selatan Dijadwalkan Awal Oktober
Menurut Sulaiman, jika nanti fungsi perkebunan sudah membaik, bukan tidak mungkin SMKN 2 Bengkulu Selatan semakin maju dan sejahtera. Sebab SMKN 2 Bengkulu Selatan punya lahan khusus yang bisa dimanfaatkan hasilnya.
“Kami mendukung ini dan siap membantu SMKN 2 Bengkulu Selatan mengentaskan masalah ini. Alhamdulillah sekarang sudah ada titik terang, artinya SMKN 2 Bengkulu Selatan akan maju,” kata Sulaiman.
Dirinya menyarankan agar pihak SMKN 2 Bengkulu Selatan sementara ini agar terus menggandeng aparat TNI dan Polri ketiga melakukan aktivitas di lahan perkebunan. Hal ini untuk menghindari konflik berkepanjangan.
BACA JUGA:Jelang Tes CPNS, Tim UPP Saber Pungli Kunker Kaur
“Tapi kami harap ini jangan terjadi konflik, karena itu akan menggangu keberlangsungan sekolah maupun keamanan masyarakat,” demikian Sulaiman. (rzn)