PRESTASI kurang membanggakan hadir dari para pelanggan listrik PT. PLN ULP Manna BS. Bagaimana tidak, dari total 33 ribu pelanggan listrik tetap prabayar (non pulsa), tercatat 27.868 pelanggan yang menunggak pembayaran.
BACA JUGA:Pemilik Ternak di Pino Raya Tingkatkan Kewaspadaan
Hal ini berdasarkan laporan harian PLN ULP Manna, Rabu (6/12) siang. Bahkan jika dibandingkan data tunggakan akhir tahun lalu, saat ini tunggakan listrik PLN semakin membengkak.
BACA JUGA:Waspada Kejahatan Modus Hipnotis, Tangkis Dengan Cara Ini
Manager PLN ULP Manna, Yossa Perdana mengatakan total pelanggan menunggak tertinggi yakni dengan jangka tunggakan selama sebulan terhitung 21 November lalu, dengan jumlah mencapai 25 ribu meteran. Lalu tunggakan tertinggi kedua sebanyak 2850 meteran dengan jangka tunggakan selama dua bulan.
BACA JUGA:Tersangka Kasus Perkelahian Maut Diserahkan ke Jaksa
Sementara tunggakan di atas tiga bulan yakni sebanyak 18 meteran. Para pelanggan kategori ini sudah diberikan teguran keras bahkan pencabutan kabel dari tiang milik PLN.
BACA JUGA:Mantan Bendahara Desa Durian Seginim Segera Diadili
“Jumlah tunggakan pelanggan kali ini sangat diluar ambang batas toleransi. Kami sebetulnya terus mengupayakan sosialisasi dan peringatan langsung. Namun, fakta di lapangan angka tunggakan masih tetap tinggi,” ujarnya dikonfirmasi Rasel di ruang kerjanya, kemarin (6/12) siang.
Lanjut Yossa, terhadap puluhan ribu masyarakat yang nunggak listrik tersebut. Pihaknya akan melakukan evaluasi dan juga tindakan tegas. Khusus untuk pelanggan nunggak satu bulan pembayaran, PLN bakal mendatangi lokasi serta melakukan penyegelan. Sedangkan untuk pelanggan yang nunggak diatas dua bulan bakal diputuskan sementara arus listriknya atau pemblokiran.
“Kalau diatas tiga bulan nunggak, kami tidak bisa toleransi lagi. Terbukti, beberapa meteran sudah kami cabut dan diputus kerjasamanya,” beber Yossa.
Disisi lain, Yossa juga menegaskan agar kebiasaan masyarakat menunggak listrik diatas dua bulan untuk dikurangi. Apalagi PT.PLN pusat secara tegas telah menyampaikan kebijakannya untuk tidak memberi ruang bagi pelanggan yang malas bayar. Disamping itu, PLN juga mendorong agar masyarakat yang tidak ingin repot dengan bayaran listrik bulanan untuk berpindah ke meteran pasca bayar atau pulsa.
“Ini juga sudah mau tutup tahun, jadi jangan salahkan kami jika nanti terjadi pemutusan arus lstrik secara besar-besaran. Sebab, kalau mau ditoleransi terus maka kesadaran masyarakat tidak meningkat,” jelas Yossa.
Sedangkan untuk peluang penambahan jaringan listrik, Yossa menyebutkan di Kabupaten BS dengan jumlah penduduk yang terus bertambah serta lokasi domisili yang berkembang, membuat peluang peningkatan pelanggan semakin besar. Hanya saja, untuk pemasangan listrik baru pihaknya akan mengedepankan sistem pulsa untuk mengantisipasi tunggakan. “Khusus yang baru-baru, nanti diarahkan untuk pasang pasca bayar saja. Jangan sampai nanti menambah beban tunggakan dan merugikan PLN,” demikian Yossa. (rzn)