Kondisi TPA Sampah Kayu Arau Sudah Menggunung

Kepala DLHK Bengkulu Selatan, Haroni SP-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Aibat banyaknya sampah yang dihasilkan dari limbah rumah tangga di Bengkulu Selatan, saat ini tumpukan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kayu Arau Manna, Bengkulu Selatan kondisinya sudah menggunung.
Jika hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin TPA yang disediakan oleh DLHK BS tersebut, kemungkinan tidak akan mampu lagi untuk menampung seluruh sampah yang ada di BS beberapa waktu kedepan.
Oleh karena itu, DLHK BS mengharapkan kesadaran masyarakat untuk mulai melakukan pengelolaan sampah agar lebih bermanfaat serta bernilai ekonomis.

BACA JUGA:Kaya Sumber Alam, 7 Provinsi di Indonesia Ini Paling Miskin, Mau Makan Saja Susah

BACA JUGA:5 Kebiasaan Buruk Yang Bisa Menyebabkan Seseorang Pikun di Usia Muda, Segera Hindari

Kepala DLHK BS, Haroni, SP membenarkan, jika memang setiap hari petugas mengangkut puluhan ton sampah ke TPA sampah di Kayu Arau.
Menurut Haroni, jika tidak ada upaya bersama untuk melakukan pengelolaan sampah yang baik, maka sampah akan menjadi permasalahan di kemudian hari.
Oleh karena itu, diharapkan sampah yang ada di masing-masing lingkungan masyarakat supaya di pilah-pilah agar dapat dikelola serta menjadi hal bernilai ekonomis.

BACA JUGA:Dampak Buruk Konsumsi Buah Alpukat Yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Berat Badan

BACA JUGA:10 Negara Tertua di Dunia, Masih Berdiri Hingga Saat Ini, Ini Daftarnya

"Setiap hari jumlah sampah dari rumah tangga masyarakat di Bengkulu Selatan mencapai 25 sampai 30 ton," kata Haroni.
Menurut Haroni, sampah tersebut ada berkat peningkatan aktivitas masyarakat dan banyaknya penduduk di wilayah yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Sehingga, berpengaruh pada sampah yang dihasilkan dari aktivitas setiap hari terus saja menumpuk. Tidak heran jika sampah di TPA saat ini sudah menggunung.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak agar masyarakat dapat memilah-milah sampah. Dengan ada pemilahan maka sampah bisa dipisah-pisah antara sampah organik dan non organik.

BACA JUGA:Kabar Gembira Bagi Calon PPPK Paruh Waktu, Bisa Diangkat Jadi PPPK Penuh Waktu, Ini Ketentuannya

BACA JUGA:Setir Mobil Berat? Cek 5 Komponen Ini, Tak Perlu ke Bengkel

"Sehingga dapat diolah supaya bermanfaat untuk lebih bernilai ekonomis, termasuk melalui pembentukan bank sampah," jelas Haroni.
Masih sambung Haroni, jika tidak ada upaya pencegahan dan kesadaran dari masyarakat terkait sampah. Sudah jelas hal tersebut akan menjadi masalah.
Bagaimana tidak, ketika sampah semakin banyak dan kondisi TPA sudah tidak mampu lagi menampung seluruh sampah di Kabupaten Bengkulu Selatan. Maka, sampah ini harus dibuang ke mana lagi.
"Kapasitas TPA di Kayu Arau itu awalnya diperkirakan tahan 20 tahun. Tapi kalau dilihat kondisi saat ini, sekitar 5 tahun lagi TPA ini sudah penuh," jelas Haroni.

BACA JUGA:Selain Berbunyit Berdecit, Ini Tanda Lain Kampas Rem Mobil Anda Harus Diganti

BACA JUGA:HP Terbaik Februari 2025! Ada yang Banting Harga, Baterai 6000MAH, RAM 12/256 GB

Sementara, pemerintah daerah sendiri, sudah diperintahkan oleh pemerintah pusat untuk segera memperlakukan pemadatan sampah yang ada di TPA dengan tanah atau sanitary landfill.
Sistem pengelolaan sampah ini menggunakan area tanah yang terbuka dan luas. Caranya adalah dengan membuat lubang, kemudian sampah dimasukkan ke lubang tersebut, dan terakhir sampah ditimbun dan dipadatkan.
Dengan metode tersebut, timbunan sampah di dalam lobang ditimbun sampah lagi hingga beberapa lapisan. Setelah itu, timbunan sampah ditutup dengan tanah setebal 60 cm atau lebih.
Sementara itu, selama ini Pemkab BS khususnya masih menggunakan sistem open dumping atau pembuangan terbuka, alias cara pembuangan sampah secara sederhana.

BACA JUGA:7 Kampus Program Studi Kedokteran dengan UKT Termurah, Bisa Ditempuh Lewat SNBP 2025

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan