Konsumsi Kental Manis Berkaitan Erat dengan Risiko Stunting
Ilustrasi stunting-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) Arif Hidayat menyebut adanya hubungan erat dari konsumsi kental manis dengan risiko stunting. Kental manis selama ini dipersepsikan, dan sangat lekat di tengah masyarakat sebagai susu.
"Dengan mengkonsumsi kental manis tersebut, tidak selalu baik dampaknya bagi kesehatan," kata Arif.
BACA JUGA:Reforma Agraria Upaya Atasi Konflik Lahan
BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Air Terjun Curug Maung Lahat, Alami dan Menyejukkan Mata
DIkatakan Arif, berdasarkan temuan dan penelitian tim peneliti YAICI di lapangan, kental manis memiliki korelasi positif terhadap stunting.
Berdasarkan hasil temuan di Jawa, dari lima anak yang diperiksa, tiga diantaranya stunting. Pemeriksaan juga dilakukan di Kalimantan, di aman lima anak yang diperiksa dan mengkonsumsi kental manis seluruhnya stunting.
BACA JUGA:Keindahan dan Pesona Air Terjun Sigura-gura Sumatra Utara, Lokasi dan Tarif Tiket
BACA JUGA:Destinasi Wisata Jurang Tembelan Kanigoro, Tempat Wisata Indah dan Menguji Nyali
"Masyarakat menganggap kental manis sebagai susu, sehingga akhirnya diberikan pada balita," katanya.
Arif mengatakan, temuan itu secara tidak langsung juga membuktikan, jika stunting tidak selalu dipicu faktor ekonomi dan lingkungan.
Produk kental manis apabila dikonsumsi secara rutin sebagai minuman susu dapat mengganggu nafsu makan anak.
BACA JUGA:Sejarah dan Keunikan Candi Bajang Ratu di Mojokerto, Seperti Ini Kisahnya
BACA JUGA:Objek Wisata Gua Jatijajar, Lokasi, keindahan dan Tiket Masuk dan sejarahnya
Pasalnya kandungan gula yang tinggi mengakibatkan anak merasa kenyang sehingga tidak mau mengkonsumsi makanan.
"Walaupun kental manis itu hanya dijadikan support disamping Air Susu Ibu (ASI), tapi tetap membahayakan," kata Arif.
(cia)