DKP Bengkulu Selatan Pastikan Sayuran dan Buah Segar di Pasaran Aman Dikonsumsi

PANTAU: Petugas DKP Bengkulu Selatan melakukan pemantauan sekaligus mengecek keamanan pangan di pasar-pasar-Wawan Suryadi-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bengkulu Selatan melakukan kegiatan pengawasan keamanan pangan segar asal tumbuhan baik sayuran maupun buah-buahan segar yang ada di pasar-pasar di wilayah Bengkulu Selatan.


PETUGAS DKP Bengkulu Selatan melakukan pemeriksaan kualitas sayur dan buah di pasaran-Wawan Suryadi-radarselatan.bacakoran.co

Khususnya sayur dan buah di Pasar Ampera dan Pasar Kutau serta jajanan yang ada di pinggir jalan dalam kawasan Kota Manna dipastikan aman untuk dikonsumsi.

BACA JUGA:Lingkungan Sekolah Harus Steril APK!

BACA JUGA:Siswa SMAN Ini Dilarang Bawa Handphone ke Sekolah

Dari pantauan dan hasil pemeriksaan petugas DKP Bengkulu Selatan hasilnya tidak ditemukan panganan segar yang berbahaya untuk dikonsumsi manusia.
"Alhamdulillah hasilnya aman semua untuk di konsumsi, sesuai hasil pantauan yang telah petugas kami lakukan dilapangan," kata Kepala DKP Bengkulu Selatan Ir. Susmanto, MM.

BACA JUGA:Dishub Bengkulu Selatan Upayakan 4 Kecamatan Juga Nikmati Bus Sekolah

BACA JUGA:53.882 Kendaraan Nikmati Program Pemutihan Pajak

Disampaikan Susmanto, salah satu upaya yang dilakukan dalam menjaga keamanan pangan diwilayah Kabupaten Bengkulu Selatan adalah dengan melakukan inspeksi langsung ke pasar-pasar melakukan uji keamanan pangan segar yang dijual di pasar.

BACA JUGA:Batu di Air Kedurang Kembali Dikeruk untuk Komersil, Warga Khawatirkan Abrasi

BACA JUGA:85 Pendekar Ikuti Kejuaraan Pencak Silat PSHT Bupati Seluma Cup

"Dinas Ketahanan Pangan selalu rutin melakukan pemantauan dan pengujian sample makanan yang ada di pasar. Dari sample yang kami uji tersebut, apabila ditemukan zat-zat berbahaya maka kami akan menindaklanjuti dengan mengambil pangan tersebut agar tidak dijual kepada masyarakat. Para pedagang juga akan di edukasi tentang produknya yang dinyatakan tidak aman," terang Susmanto.

(one)

Tag
Share