Selat Paling Ditakuti oleh Para Pelaut, Angin Kencang dan Ombak Yang Ganas, Pilihan Pelaut Yang Berani Lewat
DITAKUTI: Selat paling ditakuti pelaut-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Tidak banyak orang yang mengetahui tentang perairan misterius yang dinamai sesuai penjelajah Inggris terkenal, Sir Francis Drake, meskipun Sir Francis sendiri tidak pernah melewati perairan ini.
Salah satu kapalnya pernah melintas dekat lokasi ini dan mengamati bahwa Samudra Atlantik dan Pasifik terhubung.
Karena itu, daerah ini dinamai Selat Drake pada tahun 1578. Selat ini kemudian dikenal dengan beberapa kejadian hilangnya kapal secara misterius dan menjadi salah satu bentangan air yang paling berat dan tak terduga di dunia.
Saat ini, Selat Drake dikenal dengan angin kencang dan lautnya yang ganas, dengan ombak yang dapat mencapai ketinggian hingga 18 meter.
Jika berlayar antara ujung selatan Amerika Selatan dan ujung selatan Semenanjung Antartika, akan melewati Selat Drake yang terkenal itu.
Walaupun saat ini orang menyebutnya Selat Drake, penduduk lokal meyakini bahwa nama yang lebih tepat adalah Selat Francisco de Orellana.
BACA JUGA:Kehidupan Paling Terpencil di Dunia, Tristan da Cunha, Berada di Tengah Samudera
Orellana adalah penjelajah Spanyol yang pada tahun 1525 memimpin ekspedisi Eropa pertama untuk menjelajahi Selat Drake.
Meskipun mengalami cuaca buruk dan laut yang ganas, Orellana dan kapalnya berhasil melewati selat ini, meskipun ekspedisi tersebut gagal menemukan rute perdagangan baru.
Pada tahun 1616, penjelajah Belanda Willem Schouten juga berhasil melewati Selat Drake meskipun menghadapi lautan yang sering bergejolak.
Selat Drake kemudian menjadi bagian penting dari rute perdagangan internasional pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Namun, kawasan ini masih menyimpan banyak rahasia dan bahaya.
BACA JUGA:Puncak Jaya, Gunung Paling Ekstrem di Indonesia, Pilihan Orang Bisa Mendakinya
Salah satu peristiwa terkenal adalah pada tahun 1914, ketika penjelajah Inggris, Ernest Shackleton, berusaha mencapai Antartika dengan dua kapal, Endurance dan Aurora.
Pada tahun 1915, Endurance terjebak dalam es dan hancur, memaksa kru untuk bertahan hidup di atas es.
Misi mereka beralih dari eksplorasi menjadi usaha bertahan hidup, dan baru pada tahun 1916 mereka berhasil diselamatkan.
Aurora mengalami nasib serupa, terjebak di es dan tiga anggotanya hilang di lautan sebelum kru lainnya diselamatkan.
BACA JUGA:Curug Si Karim Wonosobo, Air Terjun Menawan di Tengah Keindahan Alam Dieng
Setelah bertahun-tahun dianggap hilang, Endurance akhirnya ditemukan pada tahun 2022 oleh sekelompok spesialis yang menggunakan peralatan khusus untuk menemukannya di bawah air.
Meskipun berada di kedalaman 10.000 kaki, kapal ini masih dalam kondisi cukup baik untuk kapal yang telah berada di bawah air selama lebih dari 100 tahun.
Selain kapal, sebuah pesawat dengan 38 orang di dalamnya juga dilaporkan menghilang di Selat Drake pada tahun 2019. Pesawat tersebut diduga memasuki perairan dingin dan ganas di selat ini.
Pencarian yang dilakukan dengan kapal, pesawat, dan satelit menghadapi kesulitan karena kondisi keras di Selat Drake, dan tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut.
BACA JUGA:Laut Hitam, Laut Paling Misterius di Dunia, Seperti Ini Sejarahnya
Pada tahun 2022, kapal Viking Polaris mengalami kerusakan di Selat Drake meskipun dirancang untuk kondisi sulit.
Dalam cuaca buruk, ombak besar tiba-tiba menghantam kapal tanpa peringatan. Jendela kapal hancur dan beberapa penumpang terluka, namun berkat pelatihan dan bantuan awak kapal, kapal berhasil mencapai pelabuhan tanpa kerusakan lebih lanjut.
Apa yang membuat Selat Drake begitu menakutkan? Selat ini memiliki lebar sekitar 805 kilometer dan kedalaman hingga 4.500 meter.
Bahkan pelaut berpengalaman merasa jalur ini bisa berbahaya dan tak terduga. Daerah ini merupakan tempat bertemunya suhu hangat dan dingin yang dapat menyebabkan badai hebat.
BACA JUGA:Sukses Melawan Takdir, Desa Miskin dan Tandus Di Pesisir Laut Arab Berubah Menjadi Pusat Perekonomian
Angin kencang dari barat mendorong air dari Samudra Pasifik menuju Selat, menciptakan ombak dan gelombang yang dapat mencapai 9 meter atau lebih.
Arus yang kuat dan dasar laut yang tidak stabil membuat pencarian benda seperti kapal atau pesawat menjadi sulit.
Jika kamu berencana melakukan perjalanan ke Antartika melalui Selat Drake, pastikan kamu siap menghadapi laut yang ganas dan kemungkinan merasa tidak nyaman.
Bahkan para pelaut berpengalaman bisa menghadapi kesulitan saat perairan bergelombang.
Beberapa orang membawa obat untuk mual seperti permen karet jahe atau gelang aromaterapi, sementara yang lain merasa terbantu dengan melihat cakrawala.
BACA JUGA:Misteri Tembok Raksasa di Bawah Laut Papua, Panjangnya 110 KM, Seperti Ini Penjelasannya
Selat Drake juga merupakan rumah bagi berbagai hewan seperti lumba-lumba, burung, paus, dan penguin.
Air di Selat ini juga mendukung plankton dan kril, yang menjadi makanan bagi hewan besar seperti paus dan anjing laut.
Ketika mendekati Antartika, kamu mungkin akan melihat Kepulauan Shetland Selatan, yang merupakan daratan pertama yang ditemukan pada tahun 1819 oleh penjelajah Inggris William Smith.
Kepulauan ini memiliki beberapa gunung berapi aktif dan spesies endemik seperti penguin Gentoo. (**)