JSP Padang Lakaran Butuh Perbaikan
Kondisi JSP Dusun Padang Lakaran rusak parah lantaran lama tidak direhab -Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA – Jalan Sentra Produksi (JSP) di Dusun Padang Lakaran Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya butuh perbaikan.
Saat ini kondisi jalan itu rusak parah. Sejak dibangun tahun 1980 jalan itu belum diperbaiki. Badan jalan sepanjang 5 kilometer itu menghubungkan Dusun Padang Lakaran Desa Pasar Pino dengan Desa Nanjungan.
BACA JUGA:Pihak Ketiga Diminta Segera Selesaikan Pekerjaan
Saat ini hanya kendaraan yang sudah dirancang khusus yang bisa melintas. Apalagi saat musim hujan, kendaraan standar sudah dipastikan tidak bisa lewat. Akibatnya puluhan ton hasil perkebunan sawit masyarakat sulit dikeluarkan.
BACA JUGA:Pemda Bengkulu Selatan Pastikan Tak Ada Lagi Perekrutan Tenaga Honorer Baru
"Jalan ini perlu perbaikan, sepanjang jalan sudah berbentuk kubangan dalam. Kalau mau ke areal perkebunan atau sawah di penghujung Dusun, terpaksa kami lewat jalur alternatif di sekitar kebun sawit," ujar Sinaruddin (43) warga setempat.
BACA JUGA:4159 Pelanggan PLN di Bengkulu Selatan Kembali Menunggak Pembayaran
Kerusakan jalan sangat berdampak pada petani. Para petani harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membawa hasil panen dikarenakan medan yang dilewati sangat sulit.
"Makanya kami berharap pemerintah segera turun tangan, siapa lagi yang akan memperbaiki jalan ini kalau bukan pemerintah," keluhnya.
BACA JUGA:Empat Sanggahan Pelamar PPPK Kaur Dikabulkan
Terpisah Kades Pasar Pino, Ivan Sawito, S.Farm membenarkan kerusakan JSP di desanya tesebut. Status JSP milik Pemkab Bengkulu Selatan. "Usulan sudah pernah kami sampaikan, tapi belum terealisasi. Jalan ini memang penting diperbaiki, karena sangat dibutuhkan masyarakat," ujar Ivan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 4.773 benur Diamankan, Dua Tersangka Ditahan
Lanjut Ivan, selama ini masyarakat hanya mengandalkan material seadanya untuk membantu perbaikan jalan. Hanya saja, upaya tidak berlangsung lama, JSP kembali rusak digerus genangan air hujan. "Mudah-mudahan usulan kami segera diakomodir, agar petani kembali nyaman mengelola lahan perkebunan," pungkasnya. (rzn)