Kembangkan Desa Wisata Berbasis Budaya dan UMKM Lokal

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mendorong pengembangan desa wisata berbasis budaya dan UMKM lokal. Pengembangan desa wisata tidak harus selalu berbasis keindahan alam.

Desa Wisata Rama Agung di Kabupaten Rejang Lebong menawarkan atraksi wisata religi.

BACA JUGA:Cegah Gabah Dijual Keluar Daerah, Bengkulu Lakukan Pengelolaan Mandiri

"Pada umumnya desa wisata menawarkan atraksi wisata alam seperti sungai, pantai, atau danau. Namun, Desa Wisata Rama Agung justru satu-satunya yang menawarkan atraksi wisata religi," kata Gubernur, minggu (28/7).

Gubernur mengatakan, desa wisata tidak harus menampilkan keindahan alam semata. Menampilkan keragaman budaya juga memiliki nilai dan daya tarik tersendiri. "Apalagi di Bengkulu memiliki banyak beragam suku yang bisa ditampilkan," kata Gubernur.

BACA JUGA:Dinsos Siapkan Puskesos, Siap Tampung Pengaduan Persoalan Kemiskinan

Di Bengkulu, terdapat tiga desa di Bengkulu Utara yang berhasil masuk dalam 10 besar Lomba Desa Wisata 2024 tingkat Provinsi Bengkulu, yaitu Desa Rama Agung, Kampung Kemumu, dan Desa Batu Raja Rejang.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanuzar, mengatakan, Lomba Desa Wisata tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2024, yang sudah dimulai sejak Mei 2024.

BACA JUGA:Meski BBM di Bengkulu Selatan Dipastikan Tak Bercampur, Ini Cara Mengenali BBM Oplosan

Dalam malam anugerah ini, diumumkan lima besar juara Lomba Desa Wisata Provinsi Bengkulu. Lomba desa wisata tahun ini diikuti oleh peserta dari desa wisata di Provinsi Bengkulu yang meraih juara satu hingga tiga pada lomba desa wisata tahun-tahun sebelumnya.

"Pengembangan desa wisata memiliki efek berganda yang sangat luas bagi daerah, terutama desa," kata Murlin.

Murlin mengatakan, melalui pengembangan desa wisata, perekonomian desa dan masyarakat desa juga dapat berkembang dengan baik.

BACA JUGA:Musim Panas, Masyarakat Bengkulu Selatan Dipersilahkan Ambil Air di PT. SBS

"Ini harus dikembangkan secara berkelanjutan sehingga bisa menjadi sumber pendapatan desa itu sendiri," demikian Murlin. (cia)