Wabup Sesalkan Pertashop Banyak Tutup
-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
KOTA MANNA - Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) H Rifai Tajuddin, S.Sos menyesalkan banyak SPBU mini atau pertashop tutup. Kondisi pertashop yang kini tidak terurus dinilai Wabup sebagai ketidakkonsistenan pengelola dalam mendukung upaya pemerintah pusat yakni pendistribusian BBM satu harga.
"Saya amati memang pertashop ini sudah banyak yang tutup. Kondisinya bisa dibilang mati suri, bahkan tidak sedikit pertashop yang sudah dikelilingi ilalang. Ini harusnya tidak boleh terjadi, karena izin pendirian pertashop tentu untuk melaksanakan program BBM satu harga," ujarnya.
Ditambahkan Wabup, dari puluhan pertashop yang terbentuk sejak 2020 di Bengkulu Selatan. Hanya tersisa beberapa titik yang masih aktif. Diantaranya di kawasan Padang Panjang Perumnas Pagar Dewa, di Desa Nanjungan kecamatan Pino Raya dan di Kecamatan Bunga Mas. "Kalau yang lain sudah tutup semua, petugas cornya juga tidak ada lagi," tambah Wabup.
Saking kesal dengan kondisi pertashop banyak tutup, Wabup sempat membandingkan pengelolaan pertashop dengan wilayah kabupaten tetangga. Katakanlah Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lahat, pertashop sangat efektif dalam menunjang distribusi BBM serta meningkatkan daya beli BBM non subsidi.
"Kalau pertashop terus jalan, saya yakin minat masyarakat beli pertamax pasti meningkat. Logikanya, daripada beli eceran pertalite Rp12 ribu, mending beli pertamax yang ronnya bagus," kata Wabup.
Kedepan wabup bakal mengevaluasi manajemen pertashop di seluruh wilayah Bengkulu Selatan. Wabup baka menanyakan kondisi pertashop tutup hingga mati suri tersebut. "Kalau memang ada kendala, hendaknya mereka lapor ke kami. Sayang kalau aset dibiarkan begitu saja sementara azas manfaatnya sangat besar," pungkasnya. (rzn)