Habis Manis Sepah Dibuang, Nasib Desa Penghasil Emas Terbesar Di Bengkulu, Dulu Gemerlapan Kini Terisolir
LEBONG TANDAI: Penampakan desa lebong tandai yang terisolir, dulu mendapat julukan Batavia kecil-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
BACA JUGA:Daerah dengan Kandungan Emas Terbesar di Indonesia, Termasuk Cadangan di Kabupaten Seluma Bengkulu
Namun, bangunan bioskop dan rumah kuning saat ini sudah dimanfaatkan sebagai hunian warga dengan jumlah kurang lebih 230 Kepala Keluarga (KK), yang kini menjadi inventaris desa.
Jika ingin berkunjung ke Desa Lebong Tandai, mental dan tenaga harus dipersiapkan. Karena akses menuju Batavia Kecil di Bengkulu itu terbilang tidak mudah.
Sepanjang jalan belum ada yang beraspal. Kendaraan yang digunakan adalah MOLEK. Kendaraan unik ini melaju di atas rel kereta api peninggalan Belanda.
MOLEK bisa melaju dengan kecepatan kisaran 10 - 15 kilometer perjam. Sehingga dibutuhkan waktu hingga empat jam dari Desa Lebong tandai untuk sampai ke Air Tenang.
BACA JUGA:7 HP Harga Murah, Spek Dewa, Kamera OIS, RAM Bisa Diperluas 16 GB
Estimasi itu jika perjalanan mulus, namun kalau ada gangguan di perjalanan, waktu bisa molor hingga berjam jam.
Alat transportasi MOLEK ini di-design layaknya kereta api mini berbahan kayu, dengan mesin penggerak menggunakan diesel.
Selain itu, yang paling unik dari alat transportasi ini adalah dengan peralatan seadanya, MOLEK dapat diangkat dengan tenaga manusia jika terdapat MOLEK lain yang melintas berbarengan.
Masyarakat yang ingi mengunjungi Desa Lebong Tandai atau mau keluar dari Desa Lebong tandai mengendarai MOLEK sebaiknya membawa bekal.
BACA JUGA: HP Murah Harga 2 Jutaan, Tahan Debu dan Air, Resolusi Tinggi, Baterai Awet, Cocok Untuk Konten Kreator
Karena sepanjang perjalanan 35 km, tidak akan dijumpai rumah makan atau warung yang menjual makanan.
Walaupun butuh perjuangan untuk sampai ke Desa Lebong Tandai, namun perjalanan akan memberikan kesan dan pengalaman tersendiri yang tidak akan didapatkan ditempat lain.
Lebong Tandai juga menyuguhkan keindahan alam berupa air terjun DAM peninggalan Belanda setinggi 25 meter.
Di air terjun ini masih ditemui ikan endemik suku Pekal yakni ikan Kelari.
Air terjun ini memiliki sumber air panas dan dihasi napal petak.
Di lokasi itu juga bisa dijumpai Gudang Ampas Emas peninggalan Belanda. Gunung yang berdiri kokoh itu terletak di tengah tengah pemukiman.
BACA JUGA:Festival Gurita, Lapangan Merdeka Bintuhan Jadi Lautan Manusia, Ribuan Pasang Mata Saksikan Meri KDI
Kemudian bisa juga dijumpai Napal Basurat (dinding sungai bertulis Arab). Tulisan ini merupakan situs peninggalan Hindu abad ke-16 Masehi.
Tempat bersejarah lainnya makam keluarga Chow Yung dan makam pahlawan, serta Goa Walet peninggalan Belanda yang masih terdapat di Desa Lebong Tandai. (**)