Masyarakat Bengkulu Diimabu Jangan Panik, Stok BBM Aman, Pasokan Tetap Stabil

AMAN: Pertamina memastikan stok BBM dan LPG aman -Icha/Rasel-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu memastikan stok bahan Bakar Minyak (BBM) di Bengkulu aman.

Masyarakat diimbau jangan panik panik buying atau memborong BBM lantaran khawatir akan terjadi kelangkaan.

Stok BBM di Provinsi Bengkulu saat ini sudah tercukupi dengan adanya 3 depot penyangga yang akan menyalurkan BBM ke seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Bikin Nyesek, Peserta Didik SDN 88 Bengkulu Selatan Belajar Beratapkan Awan

Asisten II Pemerintah Provinsi Bengkulu, Raden Ahmad Denni mengatakan, kuota penyaluran BBM ke Stasiun Pengisian bahan Bakar Umum (SPBU) di Bengkulu tidak dikurangi.

Rata-rata SPBU di Bengkulu mendapatkan penyaluran BBM jenis Pertalite sebanyak 16 kiloliter per harinya.

"Stok Pertamina dipastikan cukup karena kita ada stok Pulau Baai, serta 3 depot penyangga yakni dari Padang, Lubuk Linggau dan Lampung. Jadi stok cukup tidak kurang," kata Denni, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (7/6).

BACA JUGA:Bali International Film Festival 2024, Gaungkan Potensi Indonesia di Industri Perfilman Global

Denni menyebut, penyaluran BBM memang ada sedikit keterlambatan karena pasokan dikirim melalui darat.

Untuk wilayah Bengkulu Selatan dipasok dari Provinsi Lampung, sementara Mukomuko, Bengkulu Utara dari Provinsi Sumatera Barat. Kemudian Kabupaten Lebong, Rejang Lebong dan Kepahiang dipasok dari Lubuk Linggau.

"Mengapa kita kerja sama dengan provinsi tetangga, mengingat stok yang ada di kita harus dijaga," kata Denni.

BACA JUGA:Kadinsos Bengkulu Selatan Harapkan Tagana Menjadi Pelopor dalam Antisipasi Bencana

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Doni Swabuana mengatakan, kurangnya BBM di SPBU belakangan ini akibat tingginya permintaan masyarakat.

"Isu yang berkembang membuat kunci buying di beberapa daerah sehingga banyak oknum yang menimbun BBM dan banyak masyarakat yang terlalu banyak permintaan (BBM)," kata Donni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan