Jangan Sepele, Satu Poin Saja Syarat Tak Terpenuhi, Sekolah Tak Bisa Dapat DAK

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan, Novianto S.Sos M.Si-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Kepala Sekolah (Kepsek) jangan sekali-kali menganggap sepele item atau poin yang berkaitan dengan syarat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK). Jika ada salah satu poin yang tidak terpenuhi, dipastikan anggaran tersebut tidak dapat mengalir ke sekolah.

Kadisdikbud Bengkulu Selatan (BS), Novianto, S.Sos, M.Si mengatakan, salah satu hal yang diperhatikan Kemendikbudristek RI sebelum mencairkan DAK yakni akreditasi sekolah dan jumlah siswa aktif.

BACA JUGA:Catat! Ini Berkas Penting Sebelum Daftarkan Anak Masuk Sekolah

Sekolah yang non akreditasi dipastikan tidak akan mendapatkan DAK meski kondisi bangunan sudah tidak layak. Dia memastikan sekolah penerima DAK harus mempunyai jumlah siswa yang proposional, yakni setidaknya 28 siswa aktif yang betul-betul terdata dalam sekolah pada tahun akademik berjalan. Sekolah yang memiliki siswa dibawah jumlah tersebut, secara otomatis bantuan DAK akan dialihkan ketika proses validasi dari tim monev DAK. 

BACA JUGA:Jelang Kelulusan, Dinas Dikbud Seluma Siapkan Ribuan Lembar Ijazah

“Jadi perhitungan jumlah siswa minimal tetap dipertimbangkan pusat sebelum mereka mengucurkan DAK. Kalau jumlah siswa dibawah 28 orang, maka tidak bisa dikatakan penerima objektif bantuan ini,” ujarnya.

Disebutkan Novianto, banyak sekali kasus sekolah yang hampir menerima DAK namun batal karena jumlah siswa yang minim. Bahkan ada juga penerima DAK yang batal dikarenakan terkait status lahan yang tidak jelas. Oleh pusat, bantuan itu langsung dialihkan ke nominasi kedua atau sekolah alternatif.

BACA JUGA:Sekda Sukarni Apresiasi Festival Budaya Makan Beantagh

“Anggapan mereka (Kemendikbudristek RI), patokan jumlah siswa minimal itu agar bangunan yang diberikan betul-betul dimanfaatkan. Kalau pusat membangun gedung sekolah tapi siswanya tidak ada, kan percuma saja anggaran negara itu,” paparnya.

BACA JUGA:Seluma Kirim 98 Atlet ke Ajang Popda

Maka itu, Novianto meminta sekolah agar berinovasi meningkatkan kualitas pendidikan. Sebab inovasi ini akan berpengaruh bagi daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sebuah lembaga pendidikan. “Satu lagi, yang perlu diperhatikan sekolah adalah update dapodik secara berkala. Jangan update dapodik di akhir tahun,” demikian Novianto. (rzn)

Tag
Share