Heboh Guru SD Dilaporkan Rundung Peserta Didik, Disdikbud Bengkulu Selatan Turunkan Tim Khusus!

LAPORKAN: Pihak keluarga korban dugaan aksi buli oknum guru SDN 82 Bengkulu Selatan melapor ke Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, Selasa (30/4) pagi-Rezan/Rasel-radarselatan.bacakoran.co

Bahkan hal itu membuat anak mereka yang baru berusia 8 tahun ketakutan untuk bersekolah. Anak tersebut takut dirinya kembali dimarahi oleh oknum guru itu.

Orang tua murid pun melapor ke Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, Selasa (30/4/2024) pagi. Di hadapan Kasi Sarpras Bidang SD Dis Dikbud Bengkulu Selatan, Wiwit Ikhsan, SE, ayah korban, Anggi (35), menyebut anaknya kerap mendapatkan intimidasi dari oknum guru.

BACA JUGA:Honorer Wajib Tahu, Ini Cara Baru Cek Data Honorer di BKN, Hasil Pendataan Non-ASN 2022, Ini Caranya

“Padahal sepele sekali masalahnya. Kebetulan Senin (29/4/2024) itu, siswa kelas II SDN 82 tengah belajar membaca di luar ruangan. Namun tiba giliran anak saya, dia belum terlalu lancar membaca hingga Ibu Ra langsung marah,” ujar Anggi.

Namun teguran guru tersebut dinilai sangat kasar karena menyebut anak mereka sebagai binatang. Guru itu juga disebut Anggi menyebut dirinya dan istri sebagai anjing dan babi.

BACA JUGA:Diduga Buli Anak Didik, Oknum Guru SD di Bengkulu Selatan Dilaporkan Orang Tua Ke Dinas Dikbud

“Setelah dibentuk Ibu Ra, anak saya langsung masuk ruang kelas sambil menangis. Namun guru itu tetap marah-marah. Banyak teman-temannya yang melihat anak saya dimarahi dan dimaki,” seesal Anggi.

Anggi menduga oknum guru berinisial Ra tersebut dendam kepadanya yang aktif di media sosial. Akibatnya, anaknya yang bersekolah menjadi korban hingga ketakutan untuk bersekolah.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Remaja Tamatan SMP di Seluma Diduga Hamil Tanpa Suami

“Kalau memang marah atau dendam dengan saya, sampaikan dengan saya. Jangan buli anak saya. Saya tahu awal mula Ra dendam dengan saya, dan itu memang salah Ra sendiri,” lanjut Anggi.

Dikisahkan Anggi, Ra diduga dendam kepadanya lantaran pernah mengunggah pernyataan di akun Facebook miliknya.

Saat itu, Anggi mengunggah keluhannya terhadap SDN 82 Bengkulu Selatan yang dinilai memaksa peserta didik untuk membawa sapu dan makanan saat pembagian raport semester genap tahun 2023.

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini 6 Jenis Padi Lokal Indonesia Populer 2024, Tahan Serangan Penyakit, Hasil Melimpah

“Jika peserta didik tidak membawa sapu plastik dan makanan, raport akan ditahan. Jelas saya kecewa karena itu memberatkan kami. Saya memang sempat membuat postingan di Facebook dan mendapat banyak respon masyarakat,” kata Anggi.

Tidak Tahu

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan