Nasib Petani Sawit, Hasil Panen Meningkat Harga Malah Merosot
Harga sawit di Bengkulu Selatan merosot-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Meski musim ngetrek sudah berlalu, petani kelapa sawit di Bengkulu Selatan belum tersenyum sumringah.
Pasalnya harga tandah buah segar (TBS) kelapa sawit justru turun disaat hasil panen meningkat. Kondisi itu tentu saja membuat hasil yang didapat petani tidak meningkat.
BACA JUGA:Pedagang Pantai Panjang Diminta Jual Produk Khas Bengkulu
Turunnya harga TBS kelapa sawit terjadi setelah libur lebaran beberapa waktu lalu. Pada Rabu (24/4) harga TBS kelapa sawit di Bengkulu Selatan terpantau diangka Rp2.240 per kg, harga turun turun Rp60 dari harga sebelumnya.
BACA JUGA:DKP Kembali Buka Pasar Murah EraGro, Siapa Saja Boleh Beli
“Sebelum libur Idul Fitri lalu, harga TBS sawit sempat diatas Rp2.300 per kg, sekarang turun jadi Rp2.240 per kg. Turunnya harga ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya karena pergerakan harga CPO dan juga karena meningkatnya suplai TBS ke pabrik,” kata Humas PT BSL, Idius Safari, SH.
BACA JUGA:Dishub Bengkulu Selatan Bakal Razia Kendaraan Odol, Ini Tujuannya!
Dikatakan Idius, pasca libur lebaran suplai TBS ke pabrik meningkat. Dalam sehari bisa mencapai Rp800 ton, naik dua kali lipat dari sebelumnya yang hanya 400 ton per hari. Meningkatnya suplai TBS ini menunjukan kalau hasil panen sudah meningkat.
BACA JUGA:Volvo XC90 Mobil Paling Irit Sejagat, Lebih Irit Dari Avanza, 1 liter Bisa Tempuh Jarak 50 Kilometer
“Suplai TBS ke pabrik sudah normal lagi, dalam sehari sekitar 700 sampai 800 ton. Kalau sebelumnya hanya 400 ton bahkan 300 ton sehari. Meningkatnya suplai TBS ini karena hasil panen sudah membaik lagi, tidak terjadi lagi musim ngetrek,” ujar Idius. (yoh)