Jelang Penilaian Akhir Semester, Satpoldam Bakal Sweeping Siswa Bolos
Kadis Satpol PP dan Damkar BS, Erwin Muchsin, S.Sos-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.KOTA MANNA - Demi terwujudnya pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) tahun akademik 2025/2026 yang lancar dan efektif.
Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Bengkulu Selatan bakal sweeping atau razia ketertiban siswa di jam belajar efektif.
Hal ini menindaklanjuti laporan masyarakat masih adanya siswa bolos dan nongkrong sambil merokok mengenakan seragam saat jam belajar efektif.
BACA JUGA:Bupati Resmikan Oplah Non Rawa Senilai Rp 9,2 Miliar
Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Bengkulu Selatan, Erwin Muchsin S.Sos mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda terutama pelajar. Selain itu juga untuk menegakkan perda ketertiban umum.
Erwin memastikan akan bergerak melakukan razia secara serentak di 11 wilayah Kecamatan Bengkulu Selatan. Satpol PP bakal bergerak ke lapangan mendatangi titik yang diduga sering dijadikan tempat para siswa bolos sekolah.
"Para siswa yang merokok dan sering bolos ini bakal ditertibkan, kami tidak ingin generasi muda rusak akibat pergaulan yang tidak sehat," ujarnya.
BACA JUGA:Target PAD Seluma Tahun 2025 Baru Terealisasi Rp 31,5 Miliar
Lanjut Erwin, pihaknya tak segan menangkap dan mendisiplinkan para siswa yang membandel.
Bahkan Satpol PP akan langsung menahan siswa yang kedapatan merokok di jam sekolah untuk kemudian dipanggil orang tua dan guru bersangkutan.
"Sebenarnya sosialisasi ini terus kami jalankan, namun tetap peran sekolah harus kuat. Jika dibiarkan, takutnya tindakan para siswa ini semakin merugikan dirinya sendiri dan orang lain," jelasnya.
BACA JUGA:Dapur MBG Di Talang Saling Tutup 2 Hari, Ternyata Ini Alasannya
Disisi lain, Erwin mengaku telah memberikan surat edaran kepada seluruh sekolah untuk mengawasi secara intensif para siswanya. Jika ada tindak amoral yang membahayakan, sekolah diarahkan untuk segera menghubungi petugas Satpol PP.
"Harapan kami, tindak amoral siswa kian berkurang. Karena rerata remaja yang tertangkap petugas kami karena perbuatan amoral adalah mereka yang masih usia sekolah," pungkasnya. (rzn/prw)