GENARASI MUDA DAN PERUBAHAN ZAMAN

Ilustrasi: GENARASI MUDA DAN PERUBAHAN ZAMAN-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Yang juga sangat penting kita sadari dan lakukan di era saat ini adalah membekali para generasi muda kita dengan nilai-nilai spiritual, karakter, dan akhlak yang baik di tengah gempuran berbagai macam hal negatif akibat cepatnya perubahan zaman.
Mau tidak mau, merekalah yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan peradaban. Jika mereka tidak dibekali dengan karakter mulia sejak dini, maka bisa jadi mereka akan terseret dan tergerus oleh arus negatif perubahan zaman.
Mestinya kita bisa melihat sendiri bagaimana nilai-nilai etika, tata krama, kepedulian sosial sudah mulai pudar akibat sebagian generasi sekarang lebih menikmati kehidupan di dunia maya.
Mereka betah untuk tidak bersosialisasii dengan orang lain di dunia nyata dan memilih menghabiskan waktunya untuk berselancar di dunia maya.
Secara tidak langsung mereka menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh sehingga tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya.
Padahal Rasulullah sudah mengingatkan dalam haditsnya agar kita menjaga akhlak yang baik kepada orang lain: Nabi bersabda: Artinya: “Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun berada. Iringilah perbuatan buruk yang sudah dilakukan dengan perbuatan baik yang dapat menghapusnya. Dan berakhlaklah kepada orang-orang dengan akhlak yang baik” (HR at-Tirmidzi).
Selain berubahnya akhlak dan sikap generasi muda, penetrasi budaya luar dari derasnya konten yang mengalir melalui media sosial juga membawa dampak semakin lunturnya nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.
Hal ini bisa terlihat dari sikap, model, dan gaya pakaian generasi muda saat ini yang gampang terbawa tren tanpa dilandasi nilai-nilai agama.
Jika ini dibiarkan, bagaimana nasib masa depan mereka dan peradaban dunia? Allah SWT telah mengingatkan kita semua untuk tidak boleh mewariskan generasi yang lemah dalam meneruskan dan merawat peradaban.
Agama Islam mendorong para generasi penerus untuk menjadi generasi yang kuat dan mampu menunjukkan optimisme masa depan cerah serta tidak mengkhawatirkan para orang tua.
Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 9 Artinya : “Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya).”
Semua ini menjadi bahan renungan dan menjadikan kita untuk lebih peduli pada para generasi penerus dengan berupaya semaksimal mungkin melindungi dan menjadikan mereka pribadi yang mengenal diri dan Tuhan.
Wujud menjaga diri dan keluarga ini bisa dilakukan dengan terus mendekatkan diri pada Allah swt melalui penguatan ketaatan menjalankan ibadah, memberi pendidikan dan teladan yang terbaik untuk diri dan keluarga, memberi nafkah dari rezeki yang halal, dan senantiasa berdoa agar keluarga dan keturunan-keturunan kita senantiasa menjadi generasi yang shalih dan shalihah.
Akhirnya, marilah kita bina para generasi muda kita dengan akhlak yang baik dan bekali mereka dengan kewaspadaan terhadap dampak negatif perubahan zaman.
Bukan harta atau materi duniawi yang menjadi warisan terbaik bagi mereka untuk menghadapi peradaban di masa yang akan datang.