Toyota BZ3X Bikin Geger Pasar EV Cina, SUV Listrik Harga Rp300 Jutaan Ini Langsung Jadi Primadona

SUV listrik canggih harga terjangkau yang menggegerkan dunia-istimewa-radarselatan.bacakorang.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Tiongkok sebagai salah satu produsen mobil terbesar dunia kembali membuat geger dengan meluncurkan SUV listrik terbaru yan langsung menarik perhatian publik.
Dengan harga sekitar Rp300 jutaan, mobil ini tidak hanya terjangkau, tetapi juga dibekali dengan teknologi canggih, desain modern, dan performa impresif yang membuat banyak konsumen dan pengamat otomotif terpukau.
Dalam waktu tiga bulan sejak peluncurannya, SUV ini sudah berhasil melampaui penjualan sejumlah nama besar, termasuk merek-merek mapan asal Jerman dan Jepang.
BACA JUGA:Mobil Listrik Cina Kembali Guncang Pasar, Diskon Hingga Rp240 Juta
Keberhasilan ini membuat banyak analis menyadari bahwa ada pendekatan berbeda yang digunakan dalam pengembangan dan strategi pemasaran mobil ini.
Lalu, apa yang sebenarnya membuat SUV listrik ini begitu fenomenal di tengah ketatnya persaingan pasar kendaraan listrik (EV) di Cina?
Salah satu daya tarik utama dari SUV ini adalah harganya yang sangat kompetitif.
BACA JUGA:Daihatsu Sigra 2025, Mobil Keluarga Irit, Nyaman, dan Harga Tetap Terjangkau
Dibanderol mulai 109.800 yuan (sekitar Rp300 jutaan), SUV ini meruntuhkan asumsi bahwa mobil listrik berteknologi tinggi pasti mahal.
Sebagai pembanding, banyak SUV listrik sekelas yang ditawarkan di atas Rp500 juta hingga mendekati Rp1 miliar.
Namun meskipun dibanderol murah, mobil ini jauh dari kesan murahan.
Secara desain, tampilannya sangat modern dengan nuansa futuristik yang kental. Grill tertutup khas EV, garis bodi tajam, serta lampu LED atraktif memberikan kesan gagah dan premium ala SUV urban masa kini.
BACA JUGA:Wuling Mitra EV Resmi Diluncurkan, Mobil Listrik Niaga Mulai Rp 299 Juta
Di sektor teknologi, SUV ini dilenkapi fuitur caggih seperti Advanced Driver Assistance System (ADAS), Kamera 360 derajat, Panoramic sunroof, Infotainment system berbasis chip Snapdragon 8155, Layar sentuh besar dengan antarmuka modern.
Pada varian tertinggi, SUV ini bahkan dibekali dengan sensor LiDAR, fitur yang biasanya hanya ditemukan pada mobil listrik kelas premium, memungkinkan kemampuan semi-otonom yang mumpuni.
Dari sisi performa, tersedia opsi motor listrik tunggal maupun ganda, dengan jangkauan daya tempuh mencapai 500 km lebih (berdasarkan standar CLTC Cina) dalam sekali pengisian penuh.
BACA JUGA:Persaingan Merek dan Kebijakan Pemerintah Picu Penurunan Harga Mobil Hybrid , Konsumen Kini Diuntungkan
Yang membedakan SUV ini dari banyak pesaing globalnya adalah pendekatannya yang sangat lokal. Meskipun datang dari merek global asal Jepang yakni Toyota, mobil ini dirancang dan dikembangkan oleh tim lokal di Cina melalui kerja sama dengan GAC (Guangzhou Automobile Group).
Platformnya disesuaikan dengan kebutuhan konsumen perkotaan di Tiongkok. Mulai dari desain interior, pemilihan bahan, hingga integrasi sistem hiburan dan aplikasi lokal.
Hasilnya, mobil ini dinilai sangat cocok bagi konsumen muda dan keluarga urban di berbagai kota besar.
BACA JUGA:Rekomendasi Mobil 7-Seater Harga Terjangkau untuk Keluarga di Indonesia
Dalam survei pengguna, SUV ini bahkan disebut sebagai salah satu EV paling nyaman dan terjangkau untuk keluarga muda.
Tak heran jika hanya dalam satu jam setelah peluncuran online, lebih dari 10.000 unit langsung dipesan.
Beberapa minggu kemudian, angka ini melonjak dua kali lipat, memicu antrean distribusi yang sempat tertunda karena lonjakan permintaan.
Ketika data penjualan bulanan dirilis, publik semakin terkejut. Mobil ini berhasil menjadi salah satu EV nonlokal terlaris di Tiongkok, bahkan melampaui Volkswagen ID.3 dan BMW i3.
BACA JUGA:Huawei Mestro S800, Mobil Listrik Ultra, Mewah dan Berteknologi Canggih
Ini bukan hanya keberhasilan penjualan, tapi juga simbol dari kebangkitan Toyota di pasar EV—sektor yang sebelumnya dinilai lambat mereka masuki.
SUV yang dimaksud adalah Toyota BZ3X, hasil kolaborasi Toyota dengan GAC. Model ini membuktikan bahwa strategi adaptasi lokal yang matang, penawaran harga kompetitif, dan keunggulan fitur bisa menjadikan merek global relevan kembali di tengah dominasi pabrikan lokal. (**)